Konflik Harimau di 3 Kabupaten di Sumbar, BKSDA Lakukan Penghalauan dan Meminta Masyarakat Hati-Hati

BKSDA Sumbar meminta masyarakat untuk berhati-hati pada saat melakukan aktivitas di ladang setelah adanya harimau Sumatera ditemukan muncul di ...

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Fuadi Zikri
Istimewa
Petugas BKSDA Sumbar saat melakukan penghalauan terhadap harimau dengan bunyi-bunyian di Nagari Lubuk Gadang Utara, Sangir, Solok Selatan. 

TRIBUNPADANG.COM, SOLOK - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat meminta masyarakat untuk berhati-hati pada saat melakukan aktivitas di ladang setelah adanya harimau Sumatera ditemukan muncul di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

"Kemunculan harimau Sumatera akhir-akhir ini membuat masyarakat harus lebih berhati-hati melakukan aktivitas di tempat yang sering muncul satwa yang biasa dipanggil inyiak balang ini," kata Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono, Jumat (31/3/2023).

Ia mengatakan, bahwa masyarakat yang harus berhati-hati adalah yang berada di Nagari Batang Barus, Gantung Ciri, Kabupaten Solok.

Hal itu dikarenakan beberapa bulan ini terdapat beberapa kejadian konflik harimau di Nagari Batang Baru, Gantung Ciri, Kabupaten Solok.

Selanjutnya juga terjadi konflik harimau di Nagari Sungai Gambir Sako, Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar.

Baca juga: Harimau Serang Sapi di Solok Selatan, Ditemukan 4 Luka di Tubuh Termasuk Bekas Gigitan di Leher

"Untuk daerah terakhir berada di Nagari Lubuk Gadang Utara, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan," kata Ardi Andono.

Ia mengatakan, BKSDA Sumbar telah menurunkan Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) untuk melakukan penanganan konflik harimau dengan manusia sesuai dengan SOP.

"Saat ini di Nagari Lubuk Gadang Utara, tim WRU Balai KSDA Sumbar bersama warga dan perangkat Nagari dan Jorong yang juga dibantu oleh YAD-PRHSD sedang berupaya melakukan penghalauan," katanya.

Ardi Andono menjelaskan bahwa pengusiran dilakukan dengan bunyi-bunyian agar satwa liar dilindungi ini kembali ke dalam hutan.

"Sebelum konflik, harimau ini telah menerkam satu ekor sapi milik warga pada tanggal 25 Maret 2023 di Jorong Bariang Palabihan. Selanjutnya ada anak kerbau pada awal Maret 2023 di Jorong Koto Rambah," katanya.

Baca juga: Harimau Serang Ternak di Solok Selatan, Pemilik Sapi Alami Kerugian hingga Rp 6 Juta

Ia menyebutkan, selain penghalauan juga dilakukan edukasi dan sosialisasi kepada warga agar selalu berhati-hati dan waspada.

"Masyarakat diharapkan tidak pergi sendirian ketika ke kebun, serta mengandangkan ternaknya dengan cara yang aman," kata Ardi Andono.

Ardi Andono menjelaskan, tim akan terus memantau keberadaan satwa dalam beberapa hari ke depan. (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved