Banjir di Bukittinggi
Hampir Setiap Tahun, Warga Pulai Anak Air Bukittinggi Duga Selokan Kecil jadi Penyebab Banjir
Ada sekira lebih dari tiga meter perbedaan ketinggiannya, selain itu, juga terdapat bandar berukuran kecil yang seperti tak muat menampung debit air
Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Rahmadi
Adi Efendi menceritakan bencana banjir yang datang itu berlangsung cepat. Perkiraannya hanya berselang setengah jam setelah hujan, rumah warga langsung dihantam air.
"Padahal sore itu cuaca masih cerah, tapi tiba-tiba langsung berubah gelap dan turun hujan deras. Saat air merendam rumah, sebagian warga ada yang tak sempat buka puasa," ungkap Adi yang juga pengurus Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Bukittinggi.
Adi menyampaikan, saat hujan kemarin sore itu air dengan cepat masuk ke rumah warga, merendam seluruh perabotan dan peralatan di dalam rumah.
Bahkan, ketinggian air yang merendam rumah warga itu diperkirakan 1,5 meter, atau mencapai dada orang dewasa.
"Banjir yang terjadi di Pulai Anak Air ini, diperkirakan paling tinggi itu merendam hingga dada, akibatnya warga harus dievakuasi ke lokasi aman banjir," terang Adi.
Baca juga: Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di Bukittinggi, Belasan Rumah Terkena Banjir dan 6 Pohon Tumbang

Berdasarkan pengamatan TribunPadang.com, kawasan RT 2 RW 1 Pulai Anak Air itu berada di dataran yang lebih rendah. Akibatnya, seluruh aliran bermuara ke bandar air yang ada di kawasan itu.
"Korban jiwa atau cedera tidak ada akibat bencana banjir ini, hanya saja untuk jumlah rumah yang terendam banjir semalam itu lebih dari 27-an," tutur Adi.
"Jumlah pengungsi diperkirakan 349 jiwa, saat malam tadi mereka tidur di pos ronda, tenda pengungsian dan rumah kerabat yang tidak terkena banjir," pungkas Adi.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Bukittinggi, Ibentaro Samudera mengatakan, pihaknya saat mendapat laporan banjir kemarin itu langsung ke lokasi.
"Kejadian sekira pukul 18.15 WIB, banjir ini terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan mengakibatkan meluapnya Bandar Air (selokan) di kawasan itu," tutur Ibentaro.
Baca juga: Detik-Detik Banjir di Pesisir Selatan, Air Tiba-Tiba Masuk Rumah saat Warga Asyik Santap Takjil
Saat bencana terjadi, kata Ibentaro, BPBD Bukittinggi bersama warga melakukan evakuasi dengan perahu karet. Diutamakan untuk anak-anak dan perempuan.
Berdasarkan data dari BPBD Bukittinggi, banjir tersebut berdampak kepada 50 rumah dengan dihuni sekitar 300 jiwa.(TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)
Bukittinggi Diguyur Hujan Lebat Berjam-jam, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air |
![]() |
---|
Banjir di Ngarai Sianok Sudah 3 Kali Terjadi, Disebabkan Pendangkalan Aliran Sungai |
![]() |
---|
Akibat Banjir di Ngarai Sianok, Lumpur Penuhi Bangunan Milik Warga, Petugas Gabungan Bantu Bersihkan |
![]() |
---|
Banjir Terjang Pemukiman Warga di Aliran Sungai Ngarai Sianok Bukittinggi, Tinggi Air Capai 1 Meter |
![]() |
---|
Aliran Sungai Ngarai Sianok Meluap, Belasan Bangunan dan Puluhan Warga Terdampak Banjir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.