Banjir Bandang di Pasaman
Banjir Bandang Melanda 2 Nagari di Pasaman, 2 Jembatan Ambruk
Dua jembatan penghubung ambruk akibat banjir bandang yang melanda dua kenagarian di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar).
Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN - Dua jembatan penghubung ambruk akibat banjir bandang yang melanda dua kenagarian di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar).
Bencana itu terjadi akibat meluapnya Sungai Batang Asik, lalu menyebabkan aliran sungai di sepanjang Nagari Koto Rajo, Kecamatan Rao Utara dan Nagari Lubuak Layang, Kecamatan Rao Selatan terdampak.
Diketahui, banjir bandang itu terjadi pada Senin-Selasa (20-21/3/2023) kemarin. Dampaknya, dua jembatan penghubung di masing-masing nagari terputus.
Kalaksa BPBD Pasaman, Alim Bazar mengatakan, tidak ada korban jiwa akibat banjir bandang itu. Saat ini pihaknya bersama pemerintah nagari tengah melakukan pembersihan material.
"Personel gabungan yang terlibat di evakuasi bencana itu, di antaranya BPBD Pasaman, TNI/Polri, Pemerintah Kecamatan dan Nagari setempat serta masyarakat," kata Alim kepada TribunPadang.com, Rabu (22/3/2023).
Baca juga: Breaking News: Puluhan Hektar Lahan Pertanian Terancam Gagal Panen Akibat Banjir Bandang di Surian
Alim menyampaikan, pihaknya juga membuat Posko TRC/Pusdalops PB Pasaman. Dengan tujuan meminimalisir resiko bencana yang terjadi.
"Kita juga telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan masyarakat setempat, serta menginformasi ke BMKG untuk melakukan mendapati update cuaca terkini," kata Alim.
Selain itu, kata Alim, saat ini juga telah dilakukan pembuatan jembatan darurat di Batang Aia Pandak dan Batang Asik.
"Itu adalah jembatan akses warga di nagari itu, jadi saat ini fokus untuk membuat jembatan darurat terlebih dahulu untuk kelancaran aktivitas," terang Alim.
Alim menjelaskan, dikarenakan saat ini dampak banjir bandang di dua nagari di Pasaman itu terbilang besar, jadi sementara waktu kebutuhan pangan ditanggung oleh pihak kabupaten.
Baca juga: 25 Warga Terdampak Banjir Bandang Surian Diungsikan, Wali Nagari: Banjir Bandang Pertama Sejak 2001
"Dinas terkait diminta untuk menyusun rincian anggaran pangan warga, yang nantinya seluruh biaya bisa diambil dari Dana Tak Terduga (DTT)," pungkas Alim.(TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.