Berita Populer Sumbar

POPULER SUMBAR: Update Banjir Dharmasraya dan Gajah Mucul Lagi di Sijunjung

Berikut ini berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang. Ada berita tentang Update Banjir Dharmasraya, BPBD Sebut

Editor: Mona Triana
istimewa
Seekor gajah terekam kamera warga di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat 

TRIBUNPADANG.COM - Berikut ini berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang.

Ada berita tentang Update Banjir Dharmasraya, BPBD Sebut Ada 550 KK Terdampak, Tersebar di 4 Nagari.

Kemudian berita Gajah Muncul Lagi di Sijunjung, Dilaporkan Hancurkan Pondok di Ladang Warga.

Baca berita selengkapnya :

1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dharmasraya menyebut ada sebanyak 550 KK terdampak banjir di wilayah itu, Jumat (10/3/2023).

Banjir terjadi akibat curah hujan intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama, yaitu sejak sore hingga malam hari.

Akibat cuaca buruk ini membuat aliran sungai tidak mampu menampung debit air, sehingga meluap ke pemukiman masyarakat yang ada di sekitar aliran sungai.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Dharmasraya, Edison, mengatakan bahwa data sementara ada sebanyak 550 KK yang terdampak banjir.

"Data sementara dari teman-teman Dinas Sosial ada sebanyak 550 KK dengan 1.896 jiwa terdampak akibat banjir ini," kata Edison.

Edison menyebutkan masyarakat terdampak banjir ini tersebar di Nagari Timpeh, Nagari Tabek, Nagari Taratak Tinggi, dan Nagari Ranah Palabi.

"Data ini akan terus bergerak, sehingga sifatnya hanya sementara. Pada nantinya akan disatukan di posko untuk final," ujar Edison.

Ia mengatakan, untuk Nagari Tabek terdapat korban banjir sebanyak 152 KK dengan jiwa 492 orang.

"Warga yang terdampak banjir di Nagari Timpeh ada 62 KK dengan 279 jiwa. Selanjutnya Nagari Taratak Tinggi terdapat warga terdampak banjir sebanyak 329 KK dengan 1.097 jiwa," pungkasnya.

Selanjutnya Nagari Ranah Palabi 7 KK dengan 28 jiwa.

2. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat kembali melaporkan kemunculan gajah sumatera, Jumat (10/3/2023).

Gajah yang merupakan satwa dilindungi ini muncul di Lahan usaha I dan II transmigrasi serta kebun di APL di Nagari Padang Tarok, Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Gajah ini dilaporkan juga menghancurkan pondok tempat masyarakat singgah saat pergi ke ladangnya di dalam hutan.

Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono, saat dihubungi TribunPadang.com membenarkan adanya kemunculan gajah.

"Petugas ada di lokasi, sudah satu minggu tim di sana," kata Ardi Andono, melalui pesan singkat WhatsApp.

Ardi Andono juga membenarkan bahwa adanya gajah yang merusak pondok masyarakat di areal peladangan.

"Cuman untuk jumlahnya belum pasti, yang tertangkap kamera hanya baru satu ekor," kata Ardi Andono.

Baca juga: Update Banjir Dharmasraya, BPBD Sebut Ada 550 KK Terdampak, Tersebar di 4 Nagari

Kemunculan Gajah Sebelumnya

Sebelumnya, BKSDA Sumatera Barat menyebut sejarah baru bagi Provinsi Sumatera Barat terkait kemunculan gajah.

Diketahui, dua ekor gajah muncul di Nagari Durian Gadang, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

"Iya ada laporan adanya kemunculan dua ekor Gajah Sumatera di Nagari Durian, Kabupaten Sijunjung, Sumbar," kata Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono, Rabu (15/2/2023).

Ardi Andono menyampaikan bahwa sebanyak dua ekor gajah ini muncul pada tanggal 14 Februari 2023 pada pukul 06.00 WIB.

"Awalnya dilaporkan oleh warga adanya kemunculan dua ekor gajah dan diduga berjenis kelamin jantan," katanya.

"Kemunculan gajah ini merupakan sejarah baru bagi Sumbar setelah tercatat muncul 1980 di Solok Selatan," lanjut Ardi Andono.

Ia menduga gajah di Sumbar ini berasal dari Bungo Provinsi Jambi, seperti kemunculan pada tahun 2014 di perbatasan Jambi - Dharmasraya, Sumbar.

"Kemungkinan besar dari koridor TNKS - Jambi," kata Ardi Andono.

Dia mengingatkan bahwa hal ini patut disyukuri karena gajah sumatera merupakan aset bagi Sumbar.

Dia juga mengingatkan agar tidak ada perburuan gajah di Sumbar karena akan ada ancaman hukuman yang menanti.

Baca juga: POPULER PADANG: Turis Terjerembab ke Dalam Lubang Trotoar dan Polisi Ciduk 6 Pelajar Tawuran

Bentuk Tim Khusus

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) membentuk tim pemantau khusus yang akan melaporkan perkembangan gajah sumatera di Sijunjung, Rabu (15/2/2023).

Hal ini merespons adanya kemunculan dua ekor gajah di Sumbar tepatnya di hutan kawasan Kabupaten Sijunjung.

Dua ekor gajah viral di media sosial muncul di kawasan kebun sawit masyarakat di Nagari Durian Gadang, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

"Saat ini BKSDA Sumbar telah berkoordinasi dengan pengelolaan Geopark Silokek, Dishut Provinsi / KPH Sijunjung, muspika setempat, dan juga pihak kepolisian untuk mengantisipasi perburuan," kata Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono.

Ia mengatakan, lokasi gajah berada di kawasan Geopark Silokek, berupa hutan lindung.

"BKSDA Sumbar saat ini membentuk tim pemantau khusus gajah yang akan melaporkan perkembangan pada kesempatan pertama," kata Ardi Andono.

Ia menyebutkan, saat ini petugas dari BKSDA Sumbar sudah bergerak ke lokasi.

"Bagi masyarakat yang melakukan perburuan bisa dijerat UU Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dengan pidana penjara lima tahun dan denda 100 juta rupiah," ujarnya. (*)

 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved