Pemilu 2024

Tanggung Jawab kepada Pemilih, Arzeti Bilbina: Menyerap dan Menghimpun Aspirasi adalah Suatu Mandat

Anggota DPR RI Komisi IX Arzeti Bilbina menyampaikan sebagai penyambung rakyat dirinya selalu berupaya merawat hubungan dengan konstituen

Editor: afrizal
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra (tengah) bersama Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Krisdayanti (ketiga kiri), Anggota DPR RI Fraksi PKB, Arzeti Bilbina (ketiga kanan), Wakil Sekjen Partai Gelora, Dedi Gumelar (kanan), Politisi Partai NasDem, Okky Asokawati (kedua kiri), Founder dan CEO IT Reasearch And Politic Consultant (IPOL Indonesia), Petrus Haryanto (kedua kanan), dan Dokter Nugroho Setiawan (kiri) menjadi pembicara dalam Diskusi Tribun Series II di Studio Kompas TV, Jakarta, Selasa (14/2/2023). Diskusi tersebut bertemakan "Partai Politik Berebut Suara Selebritas: Membaca Konstelasi Politik Nasional Setahun Menjelang Pemilu 2024". 

TRIBUNPADANG.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI Komisi IX Arzeti Bilbina menyampaikan sebagai penyambung rakyat dirinya selalu berupaya merawat hubungan dengan konstituen.

Arzeti Bilbina merasakan rasa tanggung jawab besar kepada pemilihnya sehingga menyerap dan menghimpun aspirasi adalah suatu mandat.

"Dengan sekarang kita menjadi panggung untuk masyarakat tentunya kita merawatnya memakai hati, menggunakan kedisiplinan serta tanggung jawab besar,"ucap Arzeti Bilbina saat talkshow Mata Lokal Memilih Series di Studio Kompas TV, Jakarta, Selasa (14/2/2023).

Menurutnya, rasa tanggung jawab saat menjadi legislator akan lebih besar dibandingkan ketika masih menjadi pekerja seni.

Hal itu karena kepentingannya dahulu hanya untuk pribadi dan keluarga sedangkan sekarang untuk masyarakat dan bangsa.

Baca juga: Lewat Mata Lokal Memilih, Tribun Network Turut Dorong Pilihan Demokrasi Lahir dari Perspektif Lokal

"Yang diinginkan masyarakat kan kita hadir kemudian kita bawa ke pemerintah, di situ kita juga mengawasi jalannya pemerintahan, membuat undang-undangan dan mengawasi anggaran untuk kesejahteraan konstituen itu sendiri,"urai Arzeti.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini mengatakan tengah mengawal program pemerintah terkait kesehatan dan ketenagakerjaan yang dibutuhkan masyarakat.

Dia menjelaskan Komisi IX bekerja keras dalam menjalankan fungsinya terlebih pada saat masa pandem Covid-19 tiga tahun ke belakang.

"PPKM kemarin betul-betul memprihatinkan sekali tapi sekarang alhamdulillah kita juga push untuk vaksin booster,"imbuh Arzeti.

Mantan model ternama ini menegaskan anggota DPR tidak boleh hanya duduk terdiam saat masyarakat membutuhkan.

Baca juga: Anugerah Mata Lokal Award Hadir Lestarikan Keberagaman Indonesia, Simak Daftar Pemenang MLA 2022

Arzeti juga menambahkan pentingnya komunikasi yang dibangun melalui platform media sosial.

"Kalau dulu kita masih menjadi pekerja seni kita dibelakang panggung begitu dipanggil baru keluar, sekarang tidak begitu. Kita sebagai wakil rakyat harus datangi rakyat," ungkap ibu tiga anak itu.

"Buat saya itu menjadi modal awal untuk kita membangun hubungan untuk konstituen" ucap Arzeti.

Empat Pilar

CEO IT Research and Politic Consultant (Ipot Indonesia) Petrus Hartanto menuturkan partai politik tidak memandang apapun latar belakangnya.

Namun partai politik harus memiliki empat pilar dalam memperkirakan potensi dukungan partai.

“Pertama bagaimana kekuatan dia dalam memetakan ataupun membaca data dari perolehan sebelumnya artinya 2015 dan 2019 setiap partai itu memiliki tren serta kecondongan perolehan suara,” ucap Petrus.

Petrus mengatakan pilar kedua yaitu memetakan grassroot atau kekuatan membangun key opinion leader (KOL).

Menurutnya, parpol harus memahami tren di 2019 karena masyarakat saat ini sudah memahami elektabilitas partai-partai di masing-masing daerah.

“Kalau tidak mengerti itu dia hanya main branding yang terjadi nanti hanya zero effect, dia kesannya bagus di langit tapi tidak elektoral rekomendasi kami membangun SDM yang expert di dalam struktur partai,” urai Petrus.

Pilar ketiga pentingnya penyampaian konten-konten lokal yang didukung perangkat IT berkualitas.

Petrus menilai data base jangka panjang menjadi penting sehingga tokoh yang dicalonkan ini bisa mengikuti kontestasi di masa mendatang.

“Terkadang kita itu silau dengan hasil survei tetapi belum ada yang membangun data base karena itu pentingnya mata lokal yang terkoneksi dengan IT,” tuturnya.

Pilar keempat adalah digitalisasi di mana tokoh dari partai politik tersebut akan memiliki rekam jejak yang bisa diteruskan anak hingga cucunya. (Tribun Network/Reynas Abdila)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cara Arzeti Bilbina Rawat Konstituen, Pakai Hati Jaga Tanggung Jawab Pada Rakyat

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved