Berita Populer Sumbar

Populer Sumbar: Penolakan Pembangunan Tol Payakumbuh-Pangkalan, Truk Terbalik di Silaiang Bawah

Populer Sumbar penolakan pembangunan tol Padang-Pekanbaru seksi Payakumbuh-Pangkalan dan truk pembawa makanan ringan terbalik di Silaiang Bawah Padang

Editor: Rizka Desri Yusfita
Istimewa
Kecelakaan tunggal truk pengangkut makanan ringan terjadi di Silaing Bawah, Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (11/2/2033). Ini masuk berita populer Sumbar yang tayang di TribunPadang.com selama 24 jam terakhir di TribunPadang.com. 

TRIBUNPADANG.COM - Simak berita populer Sumbar selama 24 jam terakhir tayang di TribunPadang.com.

Ada berita tentang penolakan pembangunan tol Padang-Pekanbaru seksi Payakumbuh-Pangkalan dan truk pembawa makanan ringan terbalik di Silaiang Bawah Padang Panjang.

Simak populer Sumbar selengkapnya:

1. Masyarakat 50 Kota Bukan Menolak Tol tapi Minta Pindahkan ke Lokasi yang Tak Padat Penduduk

Suara penolakan dibangunnya tol Payakumbuh-Pangkalan hingga kini masih menggema di lima nagari, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumatera Barat).

Lima nagari itu, di antaranya, Lubuak Batingkok, Koto Tangah Simalanggang, Koto Baru Simalanggang, Taeh Baruah dan Gurun. Jika ditotalkan, ada sekitar 1093 masyarakat yang bakal terdampak.

Gema penolakan tol itu, juga tergabung dalam Forum Masyarakat Terdampak Tol (Format). Sebuah kolektif yang berupaya supaya tol tidak menggerus tanah leluhurnya, serta aset-aset pusaka tinggi yang sangat berharga di Minangkabau ini.

"Kami tidak menolak tol ini dibuat, tapi hendaknya dipindahkan lokasinya, ke daerah yang tidak terlalu berdampak kepada pemukiman warga," tegas Ezi Fitriana, selaku sekretaris Format, saat ditemui TribunPadang.com di Lubuk Batingkok, Jumat (10/2/2023).

Baca juga: Temui Wagub Audy, Warga Terdampak Tol di Lima Puluh Kota Dukung, Trase Payakumbuh-Pangkalan

Ezi menuturkan, semula masyarakat di lima nagari itu dijanjikan bahwa ada tiga trase (lokasi) yang dipilih untuk dibangunnya tol tersebut.

Lokasi trase itu, masing-masingnya trase I mengenai kawasan padat penduduk di Lubuak Batingkok sekitarnya, lalu trase II berdekatan dekat kawasan Bukit Barisan dan trase III di kawasan Situjuah.

"Saat sosialisasi perdana di 2018 lalu, kami diberikan pemaparan bahwa ada tiga lokasi yang bisa dipilih untuk dibangunnya tol ini, makanya kami menolak dibangunnya di trase I," kata Ezi.

Sebab, kata Ezi, trase I itu mengenai daerah padat penduduk di Lima Puluh Kota. Ada pandam pekuburan, tanah pusaka tinggi, balai adat serta ratusan rumah warga.

Sedangkan, kata Ezi, di trase II dan III, lokasinya tidak terlalu berdampak kepada warga, sebab cenderung sepi dan di perbukitan.

"Tapi saya juga tidak mengerti, kenapa pemerintah tidak memindahkan juga ke trase II dan III, padahal masyarakat sudah minta dipindahkan," ungkap Ezi.

Baca juga: 5 Ruas Tol Trans Sumatera Rampung Tahun Ini, Termasuk Seksi V Jalan Tol Padang-Pekanbaru

Ezi menjelaskan, tol Payakumbuh-Pangkalan itu masuk kategori sesi IV untuk proyek strategis nasional di Indonesia. Tentunya, dirinya tak ingin pula menolak kemajuan itu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved