Capai Rp810,3 Miliar, Penerimaan Pajak KPP Pratama Bukittinggi 2022 Lampaui Target

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bukittinggi mengklaim berhasil melampaui target penerimaan pajak pada 2022 lalu.

Target penerimaan pajak itu, semula hanya ditargetkan sebesar Rp746,6 miliar untuk tahun 2022. 

Namun, dalam realisasinya ternyata KPP Pratama Bukittinggi mencapai Rp810,3 miliar.

Kepala KPP Pratama Bukittinggi, Rahmad Siswoyo mengatakan, target penerimaan pajak 2022 itu melampaui dari target, jika dipersentasekan tercapai 108,54 persen.

"Untuk tahun 2022 lalu, KPP Pratama Bukittinggi berada di zona hijau untuk target penerimaan pajak. Sebab, sudah melampaui dari target dari diamanahkan," terang Rahmad kepada TribunPadang.com, Kamis (9/2/2023).

Baca juga: Satpol PP Padang Copot 35 Reklame Nunggak Pajak Tak Berizin hingga Dipasang di Pohon

Rahmad menuturkan, sektor penerimaan pajak yang membuat tercapainya target itu, paling banyak disumbangkan dari sektor transportasi.

"Sebenarnya ada banyak lagi sektor pendukungnya, tapi yang paling tinggi itu adalah bagian transportasi dan perhubungan ini," ungkap Rahmad.

Terkait dengan terlampauinya target penerimaan pajak tahun lalu, Rahmad menuturkan, bakal meningkatkan rencana penerimaan pajak 2023 ini.

"Rencana penerimaan pajak di 2023 ditargetkan sebesar Rp821,7 miliar. Artinya kita tingkatkan sebesar 9,13 persen dari tahun 2022," tutur Rahmad.

Rincian penerimaan itu, kata Rahmat, PPh sebesar Rp481,9 miliar, PPN sebesar Rp287,4 miliar, PBB P3 sebesar 28,2 miliar dan pajak lainnya sebesar Rp24,4 miliar.

Baca juga: BPD PHRI Keluhkan Retribusi Pajak Air Tanah, Pemko Padang Siapkan Perda Pajak Air Tanah

Rahmad menambahkan, kepuasan terhadap pelayanan pajak di KPP Pratama Bukittinggi juga direspons positif oleh pengguna layanan.

Pasalnya, kata Rahmad, telah dilakukan survei oleh lembaga di luar (pihak eksternal) KPP Pratama Bukittinggi.

"Hasil survei kepuasan pelayanan dan efektivitas kehumasan DJP 2022, berada di 3,60 dari skala 4," ungkap Rahmad.

Survei itu, kata Rahmad, dilakukan kepada 35.643 responden di seluruh Indonesia. (TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)