Bandara Internasional Dipangkas
Bandara Internasional Bakal Dipangkas, Wagub Sumbar: BIM Saya Rasa Tak Akan Dicabut
Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Audy Joinaldy merasa, Bandara Internasional Minangkabau (BIM) bukanlah salah satu bandara yang dicabut ...
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Audy Joinaldy merasa, Bandara Internasional Minangkabau (BIM) bukanlah salah satu bandara yang dicabut penerbangan internasionalnya.
Ia mengatakan BIM ialah salah satu bandara utama yang ada di Pulau Sumatera.
Adapun kata dia, saat ini belum ada ihwal keputusan pemerintah pusat terkait pemangkasan status bandara internasional yang digaungkan pemerintah pusat.
"BIM saya rasa tak dicabut (status internasionalnya), keputusan resmi dari pusat masih jauh saya rasa," kata Audy kepada TribunPadang.com, Selasa (7/2/2023).
Meski diperkirakan akan ada separuh bandara internasional yang akan dipangkas penerbangan internasionalnya, lagi-lagi Audy merasa BIM akan tetap berstatus bandara internasional.
Baca juga: BIM Sudah Buka 3 Penerbangan Internasional, Layani 250 Orang Setiap Hari
Adapun ia belum berkomentar jika BIM adalah salah satu bandara yang dipangkas penerbangan internasional itu.
Pastinya, kata dia, BIM sudah melayani kembali penerbangan internasional sejak Oktober 2022 pasca Pandemi Covid-19.
Tahun 2023, katanya, adalah tahun kunjungan wisata ke Sumbar, dimana Pemprov Sumbar mencetuskan 77 agenda wisata di semua daerah di Sumbar dalam tahun Visit Beautiful West Sumatera (VBWS) 2023.
Transportasi udara langsung antar negara, lanjutnya, tentu menjadi pemicu kunjungan wisatawan mancanegara ke untuk menikmati wisata alam dan budaya di Sumbar, hingga mendorong pertumbuhan ekonomi.
Diberitakan Kompas.com, Pemerintah berencana memangkas bandara (airport) internasional di Indonesia menjadi 15 saja.
Baca juga: Pemerintah Berencana Pangkas Bandara Internasional Jadi 15, Bagaimana dengan BIM Sumbar?
Menurut Menteri BUMN Erick Thohir, pembukaan 15 bandara internasional itu sudah disepakati dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menparekraf Sandiaga Uno pada Senin (30/1/2023).
"Di situ ada kesepakatan, silakan Pak Menhub kita akan membuka international airport 14-15 saja," ujar Erick di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Erick menyebutkan, kesepakatan itu dilakukan untuk mendukung peningkatan wisata dalam negeri. Utamanya, agar masyarakat lokal mau berlibur di tempat-tempat wisata dalam negeri. Sehingga, konektivitas penerbangan lokal akan diperbaiki.
Selain itu, Erick mengatakan, pemangkasan jumlah bandara internasional di Indonesia juga bertujuan mengurangi WNI yang berlibur ke luar negeri.
"Yang kita tidak mau kan membuka airport sebesar-besarnya lebih banyak orang Indonesia yang ke luar negeri daripada yang di dalam negeri," ungkap Erick.
"Padahal kalau kita lihat pariwisata itu 70 persen lokal, 30 persen asing. Kenapa Pak Sandi (Menparekraf Sandiaga Uno) juga sekarang mendorong percepatan pariwisata bisa mulai recover," lanjutnya.
(TribunPadang.com/Wahyu Bahar)
BIM Sumatera Barat Tetap Berstatus Internasional, 17 Lainnya Dihapus jadi Bandara Domestik |
![]() |
---|
BIM Dipastikan Tetap Internasional, Anggota DPRD Sumbar: Fokus Kini Soal Peningkatan Prasarana |
![]() |
---|
DPRD Wanti-Wanti Pemprov Sumbar Tetap Bersurat ke Pusat Pertahankan Status Internasional BIM |
![]() |
---|
Pemprov Sumbar: Masyarakat Tak Perlu Khawatir, BIM Tetap Berstatus Internasional |
![]() |
---|
Ketua PHRI Sumbar Harap BIM Tetap Berstatus Internasional: Penerbangan Luar Negeri Harusnya Ditambah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.