Penculikan Anak di Padang
Pengamat Pendidikan: Meski Hoaks, Semua Pihak Harus Waspada Kasus Penculikan Anak
Pengamat Pendidikan dari Universitas Negeri Padang (UNP), Erianjoni menilai berita bohong penculikan anak di Kota Padang memiliki sisi positif.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pengamat Pendidikan dari Universitas Negeri Padang (UNP), Erianjoni menilai berita bohong penculikan anak di Kota Padang memiliki sisi positif.
Ia menuturkan kasus ini dapat menjadi wanti-wanti bagi para orang tua dan juga pihak kepolisian agar waspada dengan kemungkinan terjadinya penculikan.
"Ada positifnya bagi orang tua, anak dan juga bagi pihak kepolisian agar siap dan antisipatif terhadap kejahatan. Potensi kejahatan seperti ini yang selalu terbuka," ujarnya dihubungi TribunPadang.com, Selasa (31/1/2023).
Soal kebohongan siswi SDN 14 Gurun Laweh, Erianjoni mengatakan perilaku tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sekitar anak.
Dijelaskannya, dalam dunia pendidikan itu ada tiga pilar, yakni sekolah, keluarga dan masyarakat yang harus sejalan. Saat ketiga pilar tersebut tidak sejalan, pendidikan nilai dan etika pada anak bisa gagal.
Baca juga: Siswi Kelas V SDN 14 Gurun Laweh Padang Nyaris Jadi Korban Penculikan, Kepsek: Kejadiannya Tadi Pagi
Baca juga: Polisi Pastikan Kasus Penculikan Anak di SDN 14 Padang Hoaks, Sebut Karang Cerita Takut Terlambat
"Misalnya dalam pendidikan nilai atau karakter yang dilakukan di sekolah tentang larangan berbohong, justru dalam keluarga kadang dibiasakan berbohong oleh orang tua, apalagi dalam masyarakat sehingga pendidikan nilai dan etika itu gagal," terang Erianjoni.
Erianjoni menambahkan, berita bohong penculikan anak ini sebetulnya tidak hanya terjadi di Kota Padang, namun juga di beberapa daerah lainnya di Indonesia.
"Sepertinya ada indikasi, sepertinya di produksi untuk pihak -pihak tertentu karena ada kemungkinan ada motif yang dibalik kasus serupa," ujar Erianjoni, Selasa (31/1/2023).
Sebelumnya warga Kota Padang dihebohkan dengan kabar seorang siswi kelas V SDN 14 Gurun Laweh, Padang yang nyaris jadi korban penculikan pada Senin (30/1/2023) kemarin.
Siswi berinisial Z itu dikabarkan diculik di gang sekolahnya oleh dua orang tak dikenal. Namun ia berhasil kabur dan menyampaikan peristiwa itu ke neneknya.
Usut punya usut, dari hasil penyelidikan polisi, ternyata cerita itu karangan sang siswi karena terlambat datang sekolah dan takut dimarahi.
Baca juga: Tak Hanya di Padang Penculikan Anak Juga Terjadi di Solok, Korban Berhasil Kabur
Penculikan anak Solok
Tak hanya di Kota Padang, kasus penculikan anak juga menghebohkan warga Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Kapolsek Gunung Talang, AKP Aam Hermayanto mengatakan, salah seorang warga melaporkan kalau anaknya sempat hilang seharian dan diduga menjadi korban penculikan.
"Kejadiannya kemarin (31/1/2023), tadi baru melaporkan kasus ini," kata Aam, Selasa (31/1/2023).
Polisi Tangkap 2 Terduga Pencuri Basi Rel KAI di Padang, Seorang Lainnya Buron |
![]() |
---|
Sempat Heboh jadi Korban Penculikan, Kapolresta Padang Beri Semangat Siswa SDN 14 Gurun Laweh |
![]() |
---|
Kunjungi Sekolah-Sekolah Pasca Heboh Isu Penculikan, Kapolresta Padang Jamin Keamanan Siswa |
![]() |
---|
Beredar Isu Penculikan di SDN 34 Simpang Haru, Kapolresta Padang Langsung Bantah |
![]() |
---|
Isu Penculikan Anak Tersebar Lagi di Kota Padang, Kali Ini di SDN 34 Simpang Haru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.