Kabupaten Agam
Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Ladang Warga Sitingkai Agam, Tingginya Capai 3 Meter
Bunga bangkai setinggi 3 meter ditemukan mekar sempurna di Jorong Sitingkai, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat
Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Bunga bangkai setinggi 3 meter ditemukan mekar sempurna di Jorong Sitingkai, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).
Bunga bernama latin Amorphopallus titanum itu tumbuh di kebun warga bernama Heru Novriandi (24). Bunga bangkai itu juga diketahui telah mekar sejak Sabtu (28/1/2023) lalu.
"Pertama kali mekar itu pada Sabtu kemarin, dan saat ini sudah memasuki hari ke empat," terang Heru saat ditemui TribunPadang.com, Selasa (31/1/2023).
Heru menyebut, saat ini bunga bangkai yang mekar di kebunnya itu telah memasuki masa akhir penyerbukan. Tak berselang lama, hanya diperkirakan dua hari lagi, bunga bangkai itu bakal mati lagi.
"Bunga bangkai ini kalau mekar tidak bertahan lama, hanya 3-6 hari saja paling lama. Setelah mekar dan penyerbukan, bunga itu bakal mati lagi," tutur Heru.
Baca juga: Bunga Bangkai Raksasa Ditemukan Mekar Sempurna di Palupuh Agam, Lebih Tinggi dari Manusia
Untuk itu, Heru menyampaikan, momen serupa itu yang paling ditunggu-tunggu oleh para pecinta bunga. Momen saat bunga bangkainya ini mekar.
Jika telat sehari saja, kelopak bunga bangkai yang indah saat penyerbukan itu, hanya tampak sebagai bunga yang lalu saja.
"Saat proses penyerbukan itu, bunga bangkai ini mekar, dan momen ini paling sering diabadikan pengunjung. Kalau sudah semingguan, maka bunganya bakal layu," terang Heru.
Momen mekar bunga bangkai yang dikelola Heru itu, ternyata tak hanya dilihat oleh masyarakat lokal saja.
Bahkan, ada juga wisatawan mancanegara yang memutuskan datang ke lokasi ladangnya di Jorong Sitingkai untuk dapat melihat bunga bangkai secara langsung.
Baca juga: Bunga Bangkai Mekar Sempurna di Depan PDIKM Kota Padang Panjang
Heru menyebut, ada sekira 40-an turis yang sudah berkunjung melihat bunga bangkainya yang mekar pada Sabtu lalu itu.
"Turis itu ada yang dari Jerman, Kana, Kroasia, Australia hingga Prancis dan Cina. Mereka datang dan mengetahui bunga bangkai yang mekar ini, dari informasi kenalan saya juga," ungkap Heru.
Tinggi dari bunga bangkai yang mekar saat ini, kata Heru, sekira 2,78 meter. Sedangkan saat awal mekar lalu, tingginya mencapai 3,3 meter.
"Saya memang menyukai bunga-bunga langka serupa bunga bangkai ini. Dan memang dasarnya cinta alam juga. Untuk itu, setiap ada bunga yang mekar, saya jaga dan rawat," tutur Heru.
Keputusan Heru untuk menjaga dan merawat bunga bangkai itu, selain karena hobi, juga disebabkan oleh cita-cita mulianya.
Baca juga: Bunga Raflesia Mekar Lagi di Rumah Joni Hartono Palupuah Agam, Bisa Dilihat hingga Sepekan ke Depan
"Saya mulai terjun ke dunia serupa ini, telah dimulai sejak 2017 lalu. Dan sudah mulai mengajak bule-bule juga untuk lebih mengenal tanaman langka di Sumbar ini," terang Heru.
Bahkan, Heru menginginkan, adanya sebuah bentuk wisata edukasi berupa pengenalan terkait alam secara natural.
Wisata edukasi versi Heru itu, dinilainya dapat terwujud dengan cara keteguhan dirinya tetap mengelola dan merawat serta mengenalkan bunga bangkai di Sitingkai itu ke dunia.
"Apa lagi saat saya telusuri, turis asing lebih menyukai dan tertarik dengan bunga bangkai ini. Mereka rela hujan-hujan dan menempuh rute terjal hingga ke lokasi ladang saya," tutur Heru.
Jarak dari lokasi bunga bangkai yang mekar itu, berjarak sekira 20 kilometer dari pusat kota Bukittinggi. Dengan waktu tempuh kendaraan sekira 45 menit perjalanan.
Baca juga: Bunga Rafflesia Arnoldi Ditemukan Kembali Mekar di Hutan Saniangbaka Solok
Lokasinya, tepat berada 5 kilometer dari Simpang Sitingkai, Jalan Raya Bukittinggi-Medan. Saat sampai di Simpang Sitingkai itu, masyarakat sudah tahu di mana lokasi ladang Heru tersebut. (TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)
Lama Tak Diperbaiki Pemerintah, Pemuda di Agam Turun Tangan Perbaiki Jalan Rusak Pakai Duit Patungan |
![]() |
---|
Pemuda Sungai Pua Agam Kumpulkan Dana Rp2,5 Juta, Tambal Jalan Berlubang Tanpa Bantuan Pemerintah |
![]() |
---|
Inisiatif Tambal Jalan Rusak di Sungai Pua Agam, Warga Sebut Terakhir Kali Diaspal Tahun 2002 |
![]() |
---|
Jalan Rusak di Nagari Sungai Pua Agam Ditambal Pemuda Secara Swadaya, Gunakan Dana Sisa Kegiatan |
![]() |
---|
Pembangunan Sumur Bor di PGRM Agam Diizinkan, Donatur Diminta Pastikan Pembebasan Tanah Hibah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.