BPS: Penduduk Miskin di Sumbar Bertambah, Per September 2022 Capai 343,82 Ribu
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) semakin bertambah. Herum Fajarwati menyebut ....
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) semakin bertambah.
Kepala BPS Sumbar, Herum Fajarwati menyebut jumlah penduduk miskin di Sumbar pada September 2022 mencapai 343,82 ribu orang, dibandingkan Maret 2022, jumlah penduduk miskin naik 8,61 ribu orang.
Sementara jika dibandingkan dengan September 2021, jumlah penduduk miskin naik sebanyak 3,89 ribu orang.
"Persentase penduduk miskin pada September 2022 tercatat sebesar 6,04 persen, naik 0,12 persen poin terhadap Maret 2022 dan sama jika dibandingkan periode September 2021," ujar Herum dikutip, Selasa (31/1/2023).
Ia menambahkan, berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode Maret 2022-September 2022, jumlah penduduk miskin perkotaan naik sebesar 2,72 ribu orang, dan di perdesaan naik sebesar 5,89 ribu orang.
Baca juga: Kunjungan Turis ke Sumbar Terus Meningkat, BPS Sumbar: Selama Oktober 373 Kunjungan
"Persentase kemiskinan di perkotaan turun dari 4,95 persen menjadi 4,90 persen. Sementara itu, di perdesaan naik dari 6,86 persen menjadi 7,20 persen," kata Herum.
Herum menjelaskan perubahan jumlah dan persentase penduduk miskin tidak akan terlepas dari perubahan nilai garis kemiskinan.
Garis Kemiskinan (GK) merupakan rata-rata pengeluaran per kapita per bulan yang digunakan untuk mengklasifikasikan penduduk ke dalam golongan miskin atau tidak miskin.
Garis kemiskinan yang digunakan untuk menghitung penduduk miskin pada September 2022 adalah Rp654.194 per kapita per bulan.
Selama periode Maret 2022–September 2022, Garis Kemiskinan naik sebesar 7,08 persen. Kenaikannya dari Rp610.941 per kapita per bulan pada Maret 2022 menjadi Rp654.194 per kapita per bulan pada September 2022.
Baca juga: BPS Catat Laju Inflasi Sumbar Sepanjang 2022 Tembus 7,43 Persen, Andil Tertinggi Kelompok Makanan
Sementara pada periode September 2021–September 2022, Garis Kemiskinan naik sebesar 12,88 persen, yaitu dari Rp579.545 per kapita per bulan pada September 2021 menjadi Rp654.194 per kapita per bulan pada September 2022.
Jika dibandingkan antara Maret 2022 dengan September 2022, maka garis kemiskinan daerah perkotaan meningkat sebesar 7,40 persen. Sementara itu di daerah perdesaan meningkat 6,77 persen.
Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK) yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM), terlihat bahwa peranan komoditas makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan.
Besarnya sumbangan GKM terhadap GK pada September 2022 sebesar 75,79 persen.
Pada September 2022, komoditas makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada GK,
baik di perkotaan maupun di perdesaan, pada umumnya hampir sama.
Baca juga: Harga Beras di Sumbar Tertinggi ke-2, Bulog: Data BPS itu Beras Khusus, Selera Orang Sumbar Sokan
Widya Navies dan Zul Effendi Siap Pimpin Delegasi PWI Sumbar untuk Hadiri Kongres Persatuan PWI 2025 |
![]() |
---|
Cuaca Sumatera Barat 8-10 Agustus 2025, Malam Hari Berpotensi Hujan di Sijunjung |
![]() |
---|
Atap Rumah Warga di IV Jurai Pessel Rusak Ditimpa Pohon Tumbang saat Hujan Disertai Angin Kencang |
![]() |
---|
Masyarakat di Gadut Agam yang Belum dapat Bantuan dari Pemerintah Terima Sembako Gratis |
![]() |
---|
Kisah Ida Ardjunas Berikan Sembako ke Masyarakat di Gadut Agam dengan Menyisihkan Uang Pribadi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.