Kota Padang

Temukan 75 Titik Benteng Peninggalan Kolonial, Disdikbud: Tak Lepas dari Sejarah Kota Padang

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang menemukan 75 titik koordinat benteng pertahanan peninggalan zaman kolonial Belanda dan ...

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Rizka Desri Yusfita
Lubang Jepang terletak di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Gunung Pangilun, Kota Padang. Foto diambil, Jumat (3/1/2019). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang menemukan 75 titik koordinat benteng pertahanan peninggalan zaman kolonial Belanda dan Jepang atau banker.

Kasi Cagar Budaya Disdikbud Padang, Marshaleh Adaz menyebut, penemuan ini hasi survei yang dilakukan Tim Cagar Budaya Disdikbud Kota Padang pada 2022.

"Penemuan benteng pertahanan ini tersebar di sebelas kecamatan di Kota Padang," ujarnya, Jumat (13/1/2023).

Marsaleh Adaz mengatakan, beberapa titik koordinat banker ditemukan di Gunung Kota Padang dan ada 25 titik.

Kemudian banker di Tabing Nanggalo, Lubuk Minturun dan Ulak Karang Kecamatan Padang Utara.

Baca juga: Wisata Sumatera Barat: Menyusuri Lobang Jepang, Bunker yang Dibangun Tentara Pendudukan Jepang

Baca juga: Padang Menuju Kota 100 Benteng: Jadikan Lubang Jepang sebagai Kawasan Pariwisata Sejarah

"Asumsi kita masih banyak bunker yang tersebar di Kota Padang ini yang akan kita terus telusuri," ujarnya.

Marsaleh Adaz menambahkan, banyaknya banker di Padang tidak lepas dari sejarahnya Kota Padang sebagai pintu gerbang masyarakat di pelabuhan Muaro Padang.

Menurutnya, berbagai etnis sebelum ke daerah lainnya di dataran tinggi di Sumatera terlebih dahulu berhenti di Padang.

Pertemuan berbagai etnis ini melahirkan peninggalan salah satunya peninggalan fisik berupa bangunan. 

Selain itu, Padang juga dianugerahkan benteng alam bukit barisan yang memanjang dari selatan sampai timur dan utara, misalnya Gunung Padang, Bukit Limau Manis, Bukit Asih, Gunung Pangilun dan lainnya.

"Bangsa asing yang dulu datang kesini melihat potensi alam, untuk melindungi diri, mereka membuat benteng pertahanan di sepanjang bukit ini," ujarnya. (TribunPadang.com/Rima Kurniati)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved