Gunung Marapi Erupsi
Tak Ada Pijaran Api, Erupsi Gunung Marapi Sumbar Ternyata Akibat Tekanan Uap Air
Letusan freatik itu dikenal juga dengan depresurisasi, disebut juga dengan letusan yang digerakkan oleh uap air.
Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Rahmadi
Istimewa
Visual erupsi di puncak Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar) hari ini, Senin (9/1/2023).
Teguh menyampaikan, cara membedakan erupsi freatik dengan erupsi lainnya, diamati dari Bentuknya.
Baca juga: 3 Hari Erupsi, 57 Letupan Terjadi di Gunung Marapi, Tinggi Kolom Abu 200 hingga 300 M dari Puncak
Sebab, kata Teguh, erupsi freatik itu tak menimbulkan lontaran api pijar atau sinar api.
Lalu, di puncak gunungnya itu, masyarakat juga tak melihat adanya cahaya merah serupa lahar api.
"Saat ini kan kita bisa amati juga, jika Gunung Marapi itu, erupsinya menampakan uap air yang membumbung tinggi, terkadang gelap dan cerah," pungkas Teguh.(TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)
Halaman 2 dari 2
Berita Terkait: #Gunung Marapi Erupsi
Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi Kamis Malam, Lontarkan Kolom Abu Setinggi 1.200 |
![]() |
---|
Gunung Marapi Sumbar Dua Kali Erupsi Awal Oktober, Kolom Abu Capai 1.500 Meter |
![]() |
---|
Update Erupsi Gunung Marapi Sumbar Siang Ini, Sebaran Abu Mengarah ke Tanah Datar |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Gunung Marapi Sumbar Erupsi Kamis Siang, Lontarkan Kolom Abu Setinggi 1.500 Meter |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi, Kolom Abu Teramati Setinggi 400 Meter |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.