Gunung Marapi Erupsi
Tak Ada Pijaran Api, Erupsi Gunung Marapi Sumbar Ternyata Akibat Tekanan Uap Air
Letusan freatik itu dikenal juga dengan depresurisasi, disebut juga dengan letusan yang digerakkan oleh uap air.
Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Rahmadi
Istimewa
Visual erupsi di puncak Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar) hari ini, Senin (9/1/2023).
Teguh menyampaikan, cara membedakan erupsi freatik dengan erupsi lainnya, diamati dari Bentuknya.
Baca juga: 3 Hari Erupsi, 57 Letupan Terjadi di Gunung Marapi, Tinggi Kolom Abu 200 hingga 300 M dari Puncak
Sebab, kata Teguh, erupsi freatik itu tak menimbulkan lontaran api pijar atau sinar api.
Lalu, di puncak gunungnya itu, masyarakat juga tak melihat adanya cahaya merah serupa lahar api.
"Saat ini kan kita bisa amati juga, jika Gunung Marapi itu, erupsinya menampakan uap air yang membumbung tinggi, terkadang gelap dan cerah," pungkas Teguh.(TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)
Berita Terkait
Berita Terkait: #Gunung Marapi Erupsi
Update Erupsi Gunung Marapi Sumbar Juli 2025, Pos PGA Bukittinggi Catat Sebanyak 13 Kali |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Gunung Marapi Sumbar Erupsi Sabtu Siang, Kolom Abu Tertutup Kabut |
![]() |
---|
Gunung Marapi Sumbar Erupsi Pagi Ini, Pos PGA Bukittinggi: Kolom Abu 400 Meter di Atas Puncak |
![]() |
---|
PGA Bukittinggi Ungkap Peningkatan Erupsi Marapi Sumbar Juli 2025, Juni Hanya 3 Kali |
![]() |
---|
Pos PGA Bukittinggi Sumbar Catat 11 Kali Erupsi Marapi Sepanjang Juli 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.