Gunung Marapi Erupsi
Info Terkini: Erupsi di Gunung Marapi Sumbar Dinilai Masih Aman dan Tak Berdampak ke Pemukiman Warga
Letupan erupsi di Gunung Marapi Sumatera Barat atau Sumbar dinilai masih aman. Informasi tersebut dikatakan oleh Ketua Pos Pengamatan Gunung Marapi.
Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Letupan erupsi di Gunung Marapi Sumbar yang terjadi sejak pagi tadi, dinilai masih aman dan tak berbahaya untuk situasi di pemukiman warga sekitar.
Informasi tersebut dikatakan oleh Ketua Pos Pengamatan Gunung Marapi, Teguh Purnomo kepada TribunPadang.com, Sabtu (7/1/2023).
Teguh menyebut, erupsi yang terjadi di Gunung Marapi saat ini, hanya berdampak pada lokasi sekitar puncak Marapi saja.
Untuk itu, kata Teguh, peningkatan kewaspadaan harus dilakukan di 3 kilometer puncak Gunung Marapi.
"Tiga kilometer dari puncak itu, harus sudah steril, sebab sangat berbahaya dan harus waspada mengingat erupsi yang terjadi," kata Teguh, saat ditemui di kantornya di Belakang Balok, Bukittinggi.
Baca juga: Letupan Erupsi di Gunung Marapi Sumbar Bisa Bertambah, PGA Marapi Minta Tingkatkan Kewaspadaan
Teguh menjelaskan, letupan erupsi yang terjadi itu, hingga kini belum berpengaruh atau berdampak kepada pemukiman di sekitar kaki Gunung Marapi.
Selanjutnya, kata Teguh, pihaknya bakal memantau kondisi terbaru terkait situasi di Gunung Marapi itu, apakah terjadi peningkatan status atau tidaknya.
"Hingga kini, Gunung Marapi sudah masuk status Waspada atau Level II. Data kami mencatat, fenomena erupsi itu juga tidak berdampak kepada pemukiman," terang Teguh.
Baca juga: Riwayat Letusan Gunung Marapi Sumbar, Kembali Erupsi Hari Ini Setelah Terakhir Tahun 2017
Teguh menyebut, pemantauan yang dilakukan itu, menyangkut kepada kondisi gempa di lokasi sekitar, hingga peninjauan vulkaniknya.
"Apakah ada terjadi peningkatan atau tidaknya, lalu vulkaniknya dalam atau dangkal. Prakiraan itu belum bisa kita sebutkan, sebab masih terus pemantauan," ungkap Teguh.
Diberitakan sebelumnya, Pos Pengamatan Gunung Marapi mencatat hingga kini telah terjadi 6 kali letusan erupsi di Marapi.
Informasi tersebut dikatakan Teguh kepada TribunPadang.com saat ditemui di Pos PGA Marapi, Belakang Balok, Bukittinggi, Sabtu (7/1/2023).
"Sejak pagi hingga kini, tercatat sudah 6 kali letupan erupsi di Gunung Marapi itu," kata Teguh.
Teguh menyampaikan, letupan erupsi pertama kali diketahui pada 06.11 pagi, lalu yang terakhir ini pada pukul 12.30 siang.
"Hingga kapan selesainya erupsi ini, kita belum bisa memprediksinya, saat ini hanya fokus untuk mengamati saja," ungkap Teguh.
Baca juga: Hingga Sabtu Siang Gunung Marapi Sumbar Sudah Batuk Empat Kali, Status Level II Waspada
Teguh menyebut, fenomena pada gunung berapi itu agak unik. Soalnya, sangat susah untuk diprediksi bagaimana kelanjutannya.
"Bacanya itu harus berdasarkan data, jadi kita ikuti saja perkembangan datanya selanjutnya, serupa meninjau dari segi kegempaan, tremornya juga mesti dilihat," terang Teguh.
Diketahui, Gunung Marapi merupakan salah satu gunung aktif tipe A di Sumatera Barat yang dipantau oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Pos Pengamatan Gunung Marapi.
"Gunung ini memiliki ketinggian 2.891 mdpl. Karakter erupsi Gunung Marapi berupa erupsi eksplosif dan efusif dengan masa istirahat rata-rata empat tahun," kata Staf Pos Pengamatan Gunung Marapi, Ahmad Rifandi, Sabtu (7/1/2023).
Ia mengatakan, kegiatan erupsi Gunung Marapi ini tidak selalu terjadi pada kawah yang sama, tetapi bergerak membentuk garis lurus dengan arah timur-barat daya antara Kawah Tuo hingga Kawah Bungsu.
Sejak awal tahun 1987 sampai sekarang letusannya bersifat eksplosif dan sumber letusannya berpusat di kawah Verbeek.
"Gunung Marapi mengalami erupsi pada tahun 2004-2005, 2006-2007, 2011, 2012, 2014, dan 2017. Letusan terakhir tanggal 4 Juni 2017, sebanyak enam kali pada kawah Verbeek dengan warna asap kelabu tebal," katanya.
Ahmad Rifandi menyebutkan pada tahun 2017 tersebut tinggi asapnya mencapai 150-700 meter, sehingga membuat hujan abu jatuh di Kabupaten Tanah Datar dengan ketebalan kurang dari 1 mm.
Sedangkan pada hari ini sudah tercatat sebanyak lima kali erupsi di gunung yang berada di wilayah Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam itu.
"Terjadi erupsi pukul 06:11 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 300 meter di atas puncaknya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 13.4 mm dan durasi 45 detik," katanya.
Erupsi kembali terjadi pukul 09:44 WIB dengan tinggi kolom abu kurang lebih 200 meter. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 2.4 mm dan durasi 109 detik.
Berlanjut pukul 10:34 WIB dengan tinggi kolom abu kurang lebih 250 meter, dan erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 11 mm dan durasi 40 detik.
Kemudian terjadi erupsi pukul 11:35 WIB, visual letusan tidak teramati. Terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 4.5 mm dan durasi 30 detik.
"Selanjutnya terakhir erupsi pukul 11:44 WIB, dan visual letusan tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 2.2 mm dan durasi 31 detik," pungkasnya. (*/TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)
Update Erupsi Gunung Marapi Sumbar Juli 2025, Pos PGA Bukittinggi Catat Sebanyak 13 Kali |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Gunung Marapi Sumbar Erupsi Sabtu Siang, Kolom Abu Tertutup Kabut |
![]() |
---|
Gunung Marapi Sumbar Erupsi Pagi Ini, Pos PGA Bukittinggi: Kolom Abu 400 Meter di Atas Puncak |
![]() |
---|
PGA Bukittinggi Ungkap Peningkatan Erupsi Marapi Sumbar Juli 2025, Juni Hanya 3 Kali |
![]() |
---|
Pos PGA Bukittinggi Sumbar Catat 11 Kali Erupsi Marapi Sepanjang Juli 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.