Pengeroyokan Idris Sanur

Polisi Dalami CCTV Rumah Idris Sanur, Ketua Relawan Anies Baswedan yang Dikeroyok OTK di Bukittinggi

Polisi telah mengantongi CCTV rumah Idris Sanur, Ketua Relawan Anies Baswedan yang dikeroyok orang tak dikenal di Bukittinggi, Sumatera Barat, ...

Penulis: alifIlhamfajriadi | Editor: Fuadi Zikri
istimewa
Ketua DPP Relawan Rumah Gadang Anies Baswedan, Idris Sanur menjalani perawatan seusai dikeroyok orang tak dikenal, Senin (2/1/2022). 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Polisi telah mengantongi CCTV rumah Idris Sanur, Ketua Relawan Anies Baswedan yang dikeroyok orang tak dikenal di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Saat ini, polisi tengah mengidentifikasi pelaku pengeroyokan tersebut, agar bisa dimintai keterangan lebih lanjut.

"Pelakunya lebih dari satu orang, saat kami cek di CCTV itu, beberapa pelaku terlihat jelas," kata Ps. Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Fetrizal, Selasa (3/1/2023).

Fetrizal menyebut, secepatnya pelaku bakal diamankan untuk menyimpulkan motif dari pengeroyokan yang dilakukannya.

Diketahui, Idris Sanur merupakan Ketua DPP Relawan Rumah Gadang Anies Baswedan. Idris Sanur dikeroyok di rumahnya oleh orang tidak dikenal pada Senin (2/1/2023).

Baca juga: Bukan Soal Politik, Polisi Ungkap Motif Pengeroyokan Ketua Relawan Anies Baswedan di Bukittinggi

Pengeroyokan kepada Idris Sanur itu, terjadi di lantai satu rumahnya, sekira pukul 15.30 WIB.

Sebelumnya polisi menyebut dugaan penganiayaan terhadap Ketua DPP Relawan Rumah Gadang Anies, Idris Sanur bukan motif politik.

Informasi ini sampaikan oleh Ps. Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Fetrizal menjawab pertanyaan TribunPadang.com, Selasa (3/1/2023) siang.

"Dari penyelidikan sementara, kami menduga penganiayaan itu tidak ada kaitannya dengan politik," kata Fetrizal saat ditemui di ruangannya.

Fetrizal menjelaskan, penganiayaan kepada Idris Sanur dilakukan secara bersama-sama oleh orang tak dikenal.

Baca juga: Polresta Bukittinggi Selidiki Kasus Pengeroyokan Ketua Relawan Anies Baswedan oleh OTK

"Dari informasi tim kepolisian di lapangan, dugaan sementara itu karena utang piutang," ungkapnya.

Kendati demikian, Fetrizal menyebut informasi lebih lanjut soal kasus ini bakal dikabarkan ke publik secepatnya.

Dia meminta masyarakat untuk tidak berprasangka lain terkait penganiayaan Idris Sanur.

"Banyak yang mengira ini karena politik, tapi setelah kami telusuri lebih jauh, motifnya itu karena utang piutang," tegas Fetrizal.

Fetrizal menambahkan, saat ini pihaknya tengah meminta keterangan saksi dan korban lebih lanjut guna penyelidikan lebih dalam.

Baca juga: Tak Ada Laporan, Polisi Hentikan Penyelidikan Kasus Pengeroyokan di Panorama Ampangan Payakumbuh

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved