Kabupaten Pesisir Selatan
2 Kasus Bunuh Diri dalam Sepekan di Pesisir Selatan, Pengamat Psikososial: Umumnya Dipicu Depresi
Satu pekan terakhir, dua kasus bunuh diri terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar). Peristiwa pertama, seorang lelaki berusia ...
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Satu pekan terakhir, dua kasus bunuh diri terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar).
Peristiwa pertama, seorang lelaki berusia 70 tahun gantung diri disemak-semak Bukit Sumanyan, Kampung Pulai Lakitan Tengah, Kecamatan Lengayang, Senin (26/12/2022).
Tak berselang beberapa hari, seorang lelaki kembali ditemukan meninggal dunia diduga akibat gantung diri di rumahnya berada di Koto Salido, Kecamatan IV Jurai, Rabu (28/12/2022).
Pengamat Psikososial Universitas Negeri Padang (UNP), Mardianto mengatakan, secara umum kasus bunuh diri pada laki-laki disebabkan depresi yang berkaitan dengan tuntutan kebutuhan kehidupan.
"Kalau laki-laki biasanya karena depresi, berkaitan dengan tuntutan hidup, beda lagi kalau perempuan korbannya," ujar Mardianto, saat dihubungi, Rabu (28/12/2022).
Baca juga: Sempat Berpesan Tak Pulang, Seorang Petani di Pesisir Selatan Ditemukan Gantung Diri di Ladang
Menurut Mardianto, ketika korban laki-laki menginginkan sesuatu, namun tidak bisa mewujudkannya atau dicapainya, maka pada puncaknya, korban akan mengalah dengan keadaan dan mengakhiri hidupnya.
"Sementara kalau perempuan, korban bunuh diri disebabkan tekanan emosional, beban rumah tangga misalnya konflik dengan mertua, anak atau suami, dan tidak punya tempat mengadukan, akhirnya bunuh diri," ujarnya.
Mardianto mengatakan, kasus bunuh diri bisa dicegah dengan meningkatkan spiritualitas dan pemahaman atau pendidikan.
"Orang yang punya spiritualitas, pendidikannya lebih bagus berpotensi lebih kecil untuk bunuh diri dibandingkan orang yang tak berpendidikan. Bagi orang lain mungkin masalah dia sepele, bagi dia masalah besar ," ujar Mardianto
Selain itu, kasus bunuh diri bisa juga dicegah dengan memperbanyak pergaulan atau pertemanan.
Baca juga: Pria Gantung Diri di Pesisir Selatan, Ditemukan Berawal Ditelpon Teman Tapi Tak Direspons
Dengan banyak teman dan berbagai pengalaman dengan orang lain, dia akan memiliki inventaris atau perpustakaan menyelesaikan masalah pribadi.
Sehingga saat punya masalah, punya problem solving dan potensi mengakhiri hidup menjadi kecil.
"Saat dia memiliki masalah, dia memiliki inventaris atau perpustakaan menyelesaikan masalah pribadi sehingga potensi bunuh diri kecil," ujarnya. (TribunPadang.com/Rima Kurniati)