Kota Bukittinggi

Rahasia Aksi Injak Pecah Kaca Tari Piring di Pedestrian Jam Gadang Bukittinggi tapi Tak Lukai Penari

penari tersebut memecahkan piring kaca, lalu piring yang sudah pecah itu diinjak-injak sembari menari di atasnya.

Penulis: alifIlhamfajriadi | Editor: afrizal
TribunPadang.com/AlifIlhamFajriadi
Aksi pecahkan piring kaca dan mengoleskannya ke wajah penari piring di Pedati ke 12 Kota Bukittinggi. Dibuat oleh Sanggar Titian Rajo, Rabu (21/22/2022). 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Ada aksi pecahkan piring kaca dan mengoleskannya ke wajah penari di Pedati ke 12 Kota Bukittinggi, Rabu (21/12/2022).

Aksi tersebut dilakukan oleh Sanggar Titian Rajo saat tampil di Pedestrian Jam Gadang Bukittinggi.

Dimainkan oleh penari piring, dan diiringi oleh iring-iringan musik dari tambua tasa.

Berdasarkan pantauan TribunPadang.com, terlihat penari tersebut memecahkan piring kaca, lalu piring yang sudah pecah itu diinjak-injak sembari menari di atasnya.

Selain itu, di sela-sela penampilan tersebut, terlihat juga penari memoleskan pecahan piring itu ke wajahnya.

Baca juga: Sanggar Titian Rajo Tampilkan Tarian Melayu Meriahkan Event Pedati Kota Bukittinggi

Ketua Sanggar Titian Rajo, Yogi Saputra mengatakan, terkait dengan adegan menginjak dan memecahkan piring kaca itu, tidak ada sangkut pautnya dengan sihir.

Sebab, kata Yogi, hanya diperlukan latihan rutin dan keyakinan serta mental dari penarinya saja.

"Piring kaca ini kan tidak seperti beling, jadi risiko cederanya lebih minim. Tapi bisa juga membahayakan," ungkap Yogi kepada TribunPadang.com.

Yogi menyebut, aksi pecahkan kaca dan memoleskan ke wajah penari itu masuk dalam rangkaian tari piring yang ditampilkannya.

"Piringnya memang piring asli, jadi ada teknik khususnya juga supaya tidak luka," tutur Yogi.

Baca juga: Sanggar Titian Rajo Tampil di Pedestrian Jam Gadang Bukittinggi, Bawa Langsung 23 Anggota

Salah satu tekniknya itu, kata Yogi, dengan cara tidak membiarkan kaki penari basah atau berkeringat.

Sebab, jika berkeringat, kata Yogi, bakal menyebabkan licin dan rentan terkena bagian kaca yang runcingnya.

"Saat latihan dan tampil pun, kadang ada yang luka, tapi itu juga sudah resiko, kita usahakan minimalisir," terang Yogi.

Sebelumnya diberitakan, Sanggar Titian Rajo merupakan komunitas seni lokal asli Bukittinggi, berlokasi di Panganak, Kelurahan Puhun Pintu Kabun, Bukittinggi.

Sanggar Titian Rajo telah berdiri sejak 2019 lalu, dibentuk oleh pemuda sekitar dengan tujuan membangun nagarinya ke arah lebih baik lagi, terkhusus di bidang kesenian.

Ketua Sanggar Titian Rajo, Yogi Saputra mengatakan, saat tampil di Pedestrian Jam Gadang itu, dirinya membawa 23 anggota.

Masing-masing dari mereka, kata Yogi, terbagi kepada 2 tim, penari dan pemusik.

"Jumlah anggota yang tampil tadi sekitar 23 orang, sudah termasuk di dalamnya penari hingga pemusik," kata Yogi kepada TribunPadang.com saat ditemui usai penampilan.

Yogi menyampaikan, walaupun sanggarnya masih terbilang baru, mereka tetap berusaha keras supaya semakin hebat dan besar lagi ke depannya.

Semangat kemajuan itu pula, kata Yogi, bisa menghantarkan Sanggar Titian Rajo yang baru berumur 3 tahun itu bisa tampil di event Pedati ke 12 ini.

"Latihan kami itu rutin di setiap pekannya, Sabtu dan Minggu, sebab kebanyakan masih pelajar dan mahasiswa," ungkap Yogi.

"Jadi, tidak bisa terlalu sering latihan, kami memanfaatkan waktu libur untuk bertemu dan latihan bersama," tambah Yogi. (TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved