Kota Padang

Penyebab Harga Beras Sumbar Tertinggi ke-2 di Indonesia, Distan Padang: Karena Beras Pera

Harga beras dari Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tertinggi nomor dua di seluruh Indonesia. Ini berdasarkan harga pangan pokok 34 provinsi yang ...

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Nandito Putra
Ilustrasi beras. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Harga beras dari Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tertinggi nomor dua di seluruh Indonesia.

Ini berdasarkan harga pangan pokok 34 provinsi yang dihimpun Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional per 2 Desember 2022.

Harga beras Sumbar Rp15.050 per kilogram, menduduki posisi kedua tertinggi setelah harga beras Kalimantan Tengah Rp15.900 per kilogram.

Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Syahrial Kamat mengatakan, tinggi harga beras di Sumbar dikarenakan beberapa faktor.

Pertama, beras yang diproduksi di Sumbar merupakan beras kualitas premium.

Baca juga: Harga Beras di Sumbar Tertinggi Kedua, Pengamat: Kualitas Beras Sumbar Baik, Banyak Dikirim Keluar

Di antaranya beras IR 42, beras anak daro, sokan dan batang piaman yang harganya memang diatas harga beras biasa.

Kedua, jenis beras di Sumbar merupakan beras pera, bukan beras pulen.

"Hanya dua provinsi di Indonesia yang memproduksi beras pera, Sumbar salah satunya," ujar Syahrial Kamat, Selasa (6/12/2022).

Syahrial Kamat mengatakan, produksi beras pera ini terbatas sementara peminatnya tidak hanya di dalam daerah tetapi luar Sumbar juga.

"Beras yang dihasilkan di Sumbar ini juga dibutuhkan daerah lain seperti Jambi, Bengkulu, Riau, Medan. Biasanya dimana ada orang Minang mereka minatnya beras pera ini," ujarnya.

Baca juga: Bulog Sumbar Klaim Stok Beras Aman Hingga 3 Bulan ke Depan, Stok Saat Ini 3.200 Ton

Syahrial Kamat mengatakan, saat permintaan banyak sementara produksinya sedikit itulah yang memicu tingginya harga beras di Sumbar.

Pantauan TribunPadang.com di Pasar Tabing, harga beras Sokan Rp16.000 per kilogram, beras Anak Daro Rp15.000 per kilogram, dan beras IR 45 Rp14.500 per kilogram.

Pendapat pengamat 

Pengamat ekonomi dari UIN Imam Bonjol (IB) Padang, Huriyatul Akmal mengatakan, mahalnya beras Sumbar disebabkan sejumlah faktor.

"Ya, pertama karena kualitas beras yang baik dan memang lebih banyak dikirim keluar daerah," ujar Huriyatul menjawab TribunPadang.com, Senin (5/12/2022).

Ia mengatakan, dua faktor utama yang mempengaruhi pasokan beras dan harga ialah keberhasilan panen dan cuaca yang belakangan ekstrem.

Provinsi Sumbar yang dinilai sebagai daerah penghasil beras. "Logika penghasil beras ini tentu perlu didukung data yang update, Berapa banyak lahan persawahan yang sudah alih fungsi ke perumahan?," tambahnya.

Huriyatul mengatakan, persoalan beras juga dipengaruhi saluran irigasi yang mengairi areal persawahan.

Baca juga: Harga Beras di Sumbar Tertinggi ke-2, Bulog: Data BPS itu Beras Khusus, Selera Orang Sumbar Sokan

Kata dia lagi, naiknya angka inflasi bukan semata karena pangan beras. Secara umum, ujarnya, ketika BBM dinaikkan, semua akan ikut naik.

"Meskipun secara langsung beras tidak ada hubungannya, tapi karena kebutuhan pertanian naik, kebutuhan hidup petani juga naik, dan harga produk tani juga naik," pungkas dia.

Sebelumnya, Mendagri dalam keterangannya mengatakan bahwa Sumbar mencatatkan angka inflasi tertinggi ketiga di Indonesia pada November 2022.

Adapun faktor melonjaknya inflasi ialah harga BBM serta pangan beras.

Dalam catatan Mendagri, sesuai data BPS, harga beras di Sumbar merupakan yang tertinggi kedua setelah Kalimantan Tengah (Kalteng).

Di Kalteng harga pokok pangan beras Rp15.900, sementara di Sumbar Rp15.050. (TribunPadang.com/ Rima Kurniati)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved