Gempa Bumi Jabar

Pemerintah Bakal Rekontruksi 8.341 Rumah Korban Gempa Cianjur untuk Tahap Pertama

Nantinya dalam membangun belasan ribu rumah tersebut membutuhkan waktu yang tidak singkat.

Penulis: Rahmadi | Editor: Rahmadi
IST
Relawan TRC Semen Padang bersama SAR gabungan memfokuskan pencarian terhadap korban gempa yang dilaporkan hilang di Warung Sate Shinta, di Kampung Cugenang yang tertimbun longsor. 

TRIBUNPADANG.COM - Pemerintah bakal melakukan rekontruksi atau perbaikan terhadap 8.341 rumah warga terdampak gempa Cianjur, Jawa Barat.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan, sebanyak 8.341 rumah bakal diperbaiki dalam rekonstruksi tahap pertama pasca gempa Cianjur

"Untuk tahap satu nanti akan ada sekitar 8.341 rumah yang akan segera diperbaiki dalam waktu dekat," kata Muhadjir dalam konferensi pers di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, proses penanganan tanggap bencana dan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa di Cianjur akan dilakukan secara paralel dan simultan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

"Sehingga nanti penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi tidak harus menunggu selesainya tahap tanggap bencana, mana yang sudah bisa diatasi, maka pada saat itu juga kita akan melangkah ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi dan itu akan menjadi domain dari Bapak Menteri PUPR," terangnya.

Baca juga: Sabtu Ini Hari Terakhir Pencarian Korban Gempa Cianjur, Total Sudah 331 Orang Meninggal Dunia

Sementara itu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan dari 60 ribu rumah yang dilaporkan rusak, sebanyak 17.864 rumah telah diverifikasi oleh BNPB dari.

Nantinya dalam membangun belasan ribu rumah tersebut membutuhkan waktu yang tidak singkat.

Pada tahap pertama ini akan dibangun 200 rumah tipe 36 dengan luas lahan 90 meter persegi untuk setiap keluarga yang direlokasi.

"Kalau yang di Semeru kita membangun 1.900 rumah, empat bulan selesai. Tapi ini lebih dari 27 ribu rumah menurut data awal dari BNPB. Jadi tidak singkat ini, karena jumlahnya banyak, lokasinya kan juga sangat-sangat di pegunungan yang aktivitasnya juga cukup sulit. Jadi yang penting kita akan kerjakan secepatnya," imbuh dia.

Basuki melanjutkan, untuk titik lahan relokasi tahap pertama berada di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur dengan konsep menggunakan teknologi rumah instan sederhana (RISHA).

Baca juga: 15 Contoh Soal UTS IPS Kelas 8: Gempa yang Terjadi Karena Adanya Aktifitas Kegunungapian adalah

RISHA merupakan implementasi teknologi bangunan tahan gempa. Basuki menyebut, teknologi ini telah diterapkan dalam pembangunan hunian pascagempa di sejumlah wilayah seperti Aceh, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tengah.

"Tahap pertama relokasi ada 2,5 hektar di Desa Sirnagalih, sekarang sudah land clearing. Kami mempunyai stok rumah RISHA (di Bandung) yang tahan gempa, yang sudah proven teknologinya. Ini akan kita bangun di Cianjur," ujar Basuki.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rekonstruksi Tahap Pertama, Pemerintah Bangun 8.341 Rumah Tahan Gempa di Cianjur,

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved