Kabupaten Solok
Epyardi Asda Bantah Selalu Delegasikan Tugas ke Sekda, Tepis Isu Hubungan Tak Baik: Kita Aman Saja
Bupati Kabupaten Solok membantah kalau dirinya selalu memberikan mandat kepada sekretaris daerah (Sekda) Medison ketika ia berhalangan hadir.
Penulis: Nandito Putra | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, SOLOK - Bupati Kabupaten Solok membantah kalau dirinya selalu memberikan mandat kepada sekretaris daerah (Sekda) Medison ketika ia berhalangan hadir.
Sebelumnya, Ketua Fraksi PPP Dendi melayangkan kritik soal pemberian delegasi kepada Sekda, saat rapat paripurna pengesahan RAPBD Kabupaten Solok tahun anggaran 2023.
Dendi mengatakan, setiap Bupati berhalangan hadir, delegasi dalam menjalankan tugas selalu diserahkan ke Sekda, termasuk dalam pengesahan RAPBD.
"Kenapa Wabup seperti dizalimi, setiap Bupati berhalangan hadir atau keluar daerah, tugasnya selalu diserahkan ke Sekda, padahal dalam undang-undang diatur bahwa Wabup adalah pembantu Bupati," kata Dendi.
Menanggapi hal itu, Epyardi mengatakan ketika dirinya berhalangan hadir, sudah ada regulasi yang mengatur kewenangan Wabup.
Baca juga: Kata Peneliti PUSaKO Unand Soal Bupati Solok Tunjuk Sekda Ketimbang Wabup Hadiri Paripurna DPRD
Epyardi juga membantah bahwa ia selalu memberikan mandat ketika berhalangan hadir kepada Sekda Medison.
"Coba ditunjukan, mandat apa yang saya berikan kepada Sekda dalam menjalankan tugas saya? Tidak ada. Kalau ada kebijakan yang dijalankan atas mandat saya kepada Sekda, dibuktikan saja," katanya kepada TribunPadang.com, Selasa (29/11/2022).
Menurut dia, apa yang dikerjakan Sekda atas nama Bupati hanyalah menjalankan pekerjaan bersifat seremonial dan terkait dengan tugas sekretaris.
"Ada undangan yang tidak bisa saya hadiri di dua tempat bersamaan dan diwakili Sekda, itu memang tugasnya," kata Epyardi.
Epyardi mengatakan, Bupati dan Wabup sudah memiliki tugasnya masing-masing.
Baca juga: Drama Paripurna Pengesahan RAPBD Kabupaten Solok: Tiga Jam Perang Interupsi soal Mandat Bupati
"Saya punya tugas, Wabup juga punya tugas yang berbeda. Sejauh ini jalannya pemerintahan di Kabupaten Solok tetap berjalan baik," kata Epyardi.
Terkait mandat kepada Sekda di paripurna pengesahaan RAPBD, Epyardi mengatakan bahwa hal itu sudah selesai.
"Biasa namanya politik di DPRD ini dinamikanya tentu ada. Kita aman saja," ujarnya.
Ia mengatakan selalu menghargai hak berpendapat dan tidak keberatan ada kritikan dari pihak yang berseberangan dengan dirinya.
"Wajar saja, namanya di pemerintahan ini tidak mungkin semua orang suka kepada kita," katanya.
Baca juga: Rapat Paripurna RAPBD Kabupaten Solok Dihujani Interupsi, Ketidakhadiran Bupati Dipersoalkan