Muktamar Muhammadiyah
Lanjutkan Kepemimpinan Muhammadiyah, Haedar Nashir: Sejengkal Didepankan dan Seinci Ditinggikan
Terpilih lagi sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir sampaikan prinsip kepemimpinan di Muhammadiyah.
Selama 10 tahun juga Haedar Nashir sering turun ke lapangan pergi ke daerah-daerah, naik bus, angkot, kereta api bahkan harus jalan kaki.
"Sejak tahun 1985 sampai tahun 1995 proses itu saya jalani. Waktu itu saya sempat belajar menulis, waktu itu pimrednya pak Ajib Hamzah, seorang budayawan dan jurnalis yang sangat dikenal di Yogyakarta," kisahnya.
"Bagaimana diajari titik koma ketika menulis dan bagaimana membikin judul yang menarik dan lain sebagainya. Itu lewat proses perjalanan yang panjang. Itu jadi satu modal untuk bagaimana kita menjadi wartawan dan bagaimana menjadi seorang penulis termasuk penulis news," lanjutnya.
Pada eranya sebagai wartawan, Haedar Nashir masih menggunakan mesin ketik, belum komputer, komputer jinjing alias laptop apalagi smart phone.
"Dulu kalau ngetik kan tidak pakai komputer yang seperti sekarang atau laptop. Kita ngetik harus salah kan pakai tipex kertas. Betapa susahnya waktu itu. Biarpun yang lebih lama, pasti lebih susah lagi," tuturnya.
Ketika di Suara Muhammadiyah saat itu ada mesin-mesin yang tinggi dan tutsnya sudah sangat susahnya untuk diketik.
"Bukan main itu berat sekali, butuh sekuat tenaga ini," kenangnya.
Karena bekerja tidak mengenal waktu dan banyaknya kegiatan, Haedar Nashir sempat jatuh sakit tipes.
"Mungkin karena sering main mesin tik seperti itu, lalu sering nulis tidak kenal waktu. Wartawan begitu tidak kenal waktu. Kemudian juga ritme hidupnya tidak teratur ditambah jadi aktivis IPM waktu itu saya sempat kena tipes selama satu tahun saya kena tipes," tuturnya.
"Jadi itu pengalaman jadi wartawan sehingga saya jadi pemred di majalah Suara Muhammadiyah itu berangkat dari bawah bukan karena saya di PP Muhammadiyah," tegasnya.
Oleh karena itu, Haedar Nashir berpendapat, jurnalistik itu bukan sekedar ilmu dan keterampilan tetapi juga ada panggilan, spirit atau jiwa di dalamnya. (*)
____________________________
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kembali Jadi Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir Jaga Kepemimpinan Kolektif Kolegial.
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati.