Kabupaten Solok
Mengunjungi Petani Bawang Merah di Solok, Baru Dipetik Pembeli Bisa Langsung Datang ke Ladang
Salah lokasi ladang ada di Nagari Koto Gaek Guguak, Kecamatan Gunung Talang. Nagari ini berada di pinggang Gunung Talang di ketinggian 1.500 Mdpl.
Penulis: Nandito Putra | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, SOLOK - Mayoritas masyarakat di Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), menggantungkan perekonomian di sektor pertanian.
Selain kesohor dengan hasil pertanian seperti beras, Kabupaten Solok juga merupakan sentra penghasil sayur-sayuran seperti bawang, kol dan tomat.
Daerah penghasil sayur-sayuran ini tersebar di selingkaran Gunung Talang yang berhawa sejuk.
Salah satunya adalah Nagari Koto Gaek Guguak, Kecamatan Gunung Talang. Nagari ini berada di pinggang Gunung Talang di ketinggian 1.500 Mdpl.
Tribunpadang.com, Senin (7/11/2022) menyambangi Anton, salah seorang petani saat memanen bawang di ladangnya.
Baca juga: Sempat Rp 50 Ribu 2 Pekan Lalu, Harga Bawang Merah di Pariaman Kini Turun Jadi Rp 30 Ribu
Lokasi ladang Anton berada di pinggir jalan Lingkar Pintu Angin yang menghubungkan Jalan Raya Cupak dengan jalan Arosuka-Padang.
Anton mengatakan, mayoritas lahan di Nagari Koto Gaek ditanami padi. Adapun lahan yang dikelolanya adalah tanah milik istrinya yang merupakan warga asli Koto Gaek.
Jauh sebelum itu, ia sudah bertani sejak masa sekolah, di kampungnya, di Nagari Surian, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Solok.
Anton termasuk petani yang berhasil dalam bercocok tanam bawang merah. Di lahan yang relatif sempit, ia bisa menghasilkan 1 ton bawang merah sekali panen.
"Kalau lahan yang ditanam bawang di sini tidak sampai setengah hektar," katanya.
Baca juga: Harga Bawang Merah di Pasar Raya Padang Melonjak, Capai Rp 35 Ribu per Kilogram
Satu butir bawang merah besarnya bisa melebihi ukuran bola pingpong.
Menurut Anton, Nagari Koto Gaek yang tidak terlalu dingin sangat cocok untuk ditanami bawang merah.
Ia mengatakan, normalnya dalam setengah hektar lahan, dibutuhkan modal lebih kurang Rp14juta .
Modal tersebut dialokasikan untuk bibit, pupuk kadang, pupuk kimia, plastik penutup tanah dan berbagai jenis racun penangkal hama.
"Modalnya lumayan besar. Kalau harga bawang lagi stabil bisa berlaba dua kali lipat dari modal awal," kata Anton.
Baca juga: Imbas BBM Naik, Harga Cabai dan Bawang Merah di Pasar Lubuk Buaya Padang Ikut Melonjak