Wisata Sumatera Barat

Wisata Sumatera Barat: Bermain Bersama Burung di Aviary TMSBK Bukittinggi, Terbesar di Asia Tenggara

Wisata Sumatera Barat, Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK), atau yang akrab dikenal dengan Kebun Binatang Kinantan, cocok untuk dijadikan ..

Penulis: alifIlhamfajriadi | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/FuadiZikri
Aviary Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi. Wisata Sumatera Barat ini dapat menjadi pilihan untuk berekreasi akhir pekan. 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK), atau yang akrab dikenal dengan Kebun Binatang Kinantan, cocok untuk dijadikan wisata akhir pekan di Bukittinggi, Minggu (6/11/2022).

Berdasarkan pantauan TribunPadang.com di lokasi TMSBK, terdapat banyak satwa dan sebuah museum yang bisa dijadikan sebagai referensi kebudayaan.

Di antara satwa itu, seperti Zebra, Singa, Tapir, Harimau, macam-macam reptil dan aneka burung. Seluruh satwa itu, juga terlihat bersih dan sehat di masing-masing kandang mereka.

Diketahui, TMSBK ternyata memiliki sekira 350 ekor satwa yang terdiri dari banyak jenis. Hal itu juga, yang menyebabkan TMSBK masuk sebagai salah satu yang terlengkap di Indonesia.

Lokasi dari TMSBK ini, jika dari Pusat Kota Bukittinggi, pengunjung hanya perlu mengarah ke jalur Jalan Minangkabau.

Aviary TMSBK Bukittinggi
Seorang pengunjung Aviary TMSBK Bukittinggi tengah bermain dengan dua ekor burung yang menghampirinya, Minggu (6/11/2022).

Baca juga: 50 Tempat Wisata Sumatera Barat Ada Wisata Alam, Wisata Sejarah hingga Wisata Kuliner

Lalu, sekira 350 meter, maka langsung bisa tiba ke gerbang TMSBK Kota Bukittinggi. Pengunjung, cuma perlu bayar Rp20 ribu untuk anak-anak.

Dan, seharga Rp25 ribu untuk pengunjung dewasa. Tiket masuk itu, sudah mencakup segala fasilitas di TMSBK.

Di sekitar kawasan TMSBK, juga terdapat sebuah aviary, atau yang dikenal juga dengan sangkar burung. Konon aviary ini dinobatkan sebagai yang terbesar di Asia Tenggara.

Aviary itu, dinamakan dengan Aviary Kinantan Bird Park. Menampung berbagai macam jenis burung eksotis, yang telah jinak. Pengunjung, juga bisa berfoto hingga memegang beberapa koleksi satwa.

Salah seorang Animal Keeper, Niko menyampaikan, aviary atau sangkar burung raksasa ini, yang terbesar di Asia Tenggara berada di Bukittinggi.

Baca juga: Ikan Unik di TMSBK Bukittinggi, Suka Cium Pipi dan yang Mendekat Apabila Dipanggil

“Aviary ini dinobatkan sebagai yang terbesar, dan terlengkap satwanya. Terdapat banyak jenis koleksi di aviary ini, seperti burung yang eksotis, langka, hingga dilindungi,” jelasnya kepada TribunPadang.com.

Kendati ada ratusan burung di aviary itu, Niko menuturkan, hanya ada sekira 15 ekor burung yang bisa dan diizinkan berinteraksi dengan pengunjung.

“Tak semuanya juga bisa berinteraksi dengan pengunjung. Kadang ada yang memang burungnya predator,” terang Niko.

Selain itu, juga tak setiap hari pula, satwa itu mau berinteraksi dengan manusia. Petugas harus mengetahui juga hal itu, kata Niko, supaya burung tidak stres.

“Koleksi kita untuk burung itu, di antaranya itu ada Parrot, Bird of Predator atau BOP, dan ayam-ayam juga ada, misalnya Jambul Merah,” jelas Niko.

Baca juga: TMSBK Jadi Destinasi Primadona Saat Libur Lebaran, Ribuan Pelancong Berkunjung Setiap Harinya

Seluruh koleksi di Aviary Kinantan Bird Park itu, kata Niko, didapat dari sumbangan, pertukaran dan ada juga hibah langsung dari pengunjung.

Niko mengatakan, animal keeper atau petugas penjaga di sana, bakal memantau seluruh satwa dan pengunjung yang datang.

“Pengunjung tak perlu takut untuk berkunjung dan menyaksikan satwa yang ada di TMSBK, tapi tetap patuhi peraturan yang ada,” ujar Niko.

Peraturan itu, kata Niko, pengunjung dilarang memberi makan dan masuk ke area kandang yang diberi batas.

Sebab, kata Niko, selain membahayakan satwa, juga berbahaya terhadap pengunjung sendiri.

Baca juga: 6 Wisata Sumatera Barat di Kabupaten Pesisir Selatan: Pantai Carocok, Pulau Setan, Jembatan Akar

“Mari sama-sama kita jaga dan rawat serta sayangi setiap satwa yang ada, sebab, jika tidak dimulai dari sekarang, kapan lagi,” ungkap Niko.

Terkait dengan makan satwa, Niko menyampaikan, burung di aviary itu jika makan mereka terbang ke tempat yang telah disediakan.

Jadi, kata Niko, di beberapa area itu, jadi lokasi makan burung. Nanti, jika burung-burung itu lapar, mereka terbang saja bebas sesuka hati ke lokasi.

“Di sini disediakan tempat-tempat makan burung, ada yang di atas ada yang di bawah. Untuk burung yang terbang bebas bisa mengambil makanan favoritnya di tempat yang telah disediakan,” pungkas Niko. (TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved