Kota Padang

Kenaikan Produksi Tak Berdampak pada Turunnya Harga Beras di Sumbar, BPS Beberkan Alasannya

Produk padi ini mengalami kenaikan sebesar 15.215 ton atau 2,66 persen dibandingkan Januari−September 2021 yang sebesar 571.429 ton.

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Nandito Putra
Ilustra sawah. Kenaikan produksi beras di Sumatera Barat (Sumbar) pada 2022 dibanding tahun 2021 tidak membuat harga menjadi turun. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kenaikan produksi beras di Sumatera Barat (Sumbar) pada 2022 dibanding tahun lalu tidak membuat harga menjadi turun.

Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar mencatat potensi produksi padi sebesar 823.876 ton selama 2022.

Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati menjelaskan luas panen padi pada 2022 diperkirakan sebesar 288.511 hektare.

Angka ini mengalami peningkatan sebanyak 16.119 hektare atau 5,92 persen dibandingkan luas panen padi di 2021 yang sebesar 272.392
hektare.

Sementara itu, produksi pada sepanjang Januari−September 2022 diperkirakan sebesar 1.013.162 ton Gabah Kering Giling (GKG).

Baca juga: Naik Dibanding Tahun Lalu, Potensi Beras Sumbar 2022 Sebesar 800 Ribu Ton

Angka ini mengalami kenaikan sekitar 26.277 ton GKG atau 2,66 persen dibandingkan Januari−September 2021 yang sebesar 986.885 ton GKG.

Lanjutnya, jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan, maka produksi padi sepanjang Januari−September 2022 diperkirakan setara dengan 586.644 ton beras.

Produk padi ini mengalami kenaikan sebesar 15.215 ton atau 2,66 persen dibandingkan Januari−September 2021 yang sebesar 571.429 ton.

Herum mengatakan, meskipun produksi padi di Sumbar mengalami peningkatan tidak berpengaruh pada harga beras.

Hal ini dikarenakan, naiknya harga beras dipengaruhi juga dengan mahalnya pupuk dan besar biaya produksi.

Baca juga: Lontong Sayur Ikut Sumbang Inflasi di Sumatera Barat, BPS: Akibat Kenaikan Harga Beras

"Meskipun produksi padi meningkat tidak berdampak pada penurunan harga beras, dikarenakan ada faktor lain naiknya harga beras karena pupuk naik dan lainnya," ujarnya di Padang, Selasa (1/11/2022/

Herum Fajarwati menambahkan potensi produksi beras sepanjang Oktober−Desember 2022 ialah sebesar 237.233 ton.

Dengan demikian, total produksi beras pada 2022 diperkirakan sekitar 823.876 ton.

Angka ini mengalami kenaikan sebesar 61.182 ton atau 8,02 persen dibandingkan produksi beras pada 2021 yang sebesar 762.694 ton.

Herum mengatakan, penentuan luas panen, produksi padi dan produksi beras ini berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA).

KSA ini memanfaatkan teknologi citra satelit yang berasal dari LAPAN dan digunakan BIG untuk mendelineasi peta lahan baku sawah yang divalidasi dan ditetapkan oleh Kementerian ATR/BPN untuk mengestimasi luas panen padi.(TribunPadang.com/ Rima Kurniati)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved