Kota Padang

Kacang Kedelai Meroket: Kurangi Porsi, Naikkan Harga, dan PHK Jadi Solusi Pengusaha Tahu di Padang

Salah seorang pengusaha tahu di Kawasan Kurao Pagang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Hendra Adiana membeberkan bagaimana dampaknya.

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Rezi Azwar
Pabrik tahu di kawasan Kurao Pagang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu (2/11/2022). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pengusaha tahu di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menjerit akibat mahalnya harga kacang kedelai.

Salah seorang pengusaha tahu di Kawasan Kurao Pagang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Hendra Adiana membeberkan bagaimana dampaknya.

"Harga kacang kedelai sudah naik 50 persen, mulai dari Rp400 ribu dan naik terus mencapai harga saat ini Rp720 ribu," ujarnya mengawali, saat berbincang dengan TribunPadang.com, Rabu (2/11/2022).

Ia mengatakan, meroketnya harga kacang kedelai berdampak besar terhadap usaha pabrik tahu miliknya, belum lagi kelangkaan stok yang juga memberikan dampak.

"Langganan sudah tidak senang lagi membelinya, dan hasil tahu juga sedikit. Harga tahu juga menjadi mahal," ungkapnya.

Baca juga: Stok Tempe Kosong Karena Kedelai Mahal dan Langka, Wako Padang Minta Petani Tanam Kacang Kedelai

Ia menuturkan, saat ini dirinya terpaksa mengakali harga kacang kedelai yang mahal dengan mengurangi ukuran besar tahu yang dijual.

Hal ini dilakukannya untuk mengimbangin modal dan penghasilan dari usaha tahu yang telah lama ia lakoni itu.

"Kita kurangi sedikit. Untuk pemerintah dimohon untuk dapat menurunkan harga kacang kedelai ini," ujarnya.

Soal harga, Hendra melanjutkan, satu potong tahu saat ini ia jual berkisar Rp1200 hingga Rp1.500.

Harga ini juga ia naikkan dari harga sebelumnya, Rp700 hingga Rp800 per potong demi menghindari kerugian.

Baca juga: Sudah Dua Hari Tempe Tidak Ditemukan di Pasar Nanggalo Padang, Produsen Mogok

"Sehari bisa memproduksi tahu 1.500 batang, tetapi sekarang ukurannya agak dikurangi," katanya.

Selain mengurangi porsi tahu dan menaikkan harga, ia menuturkan juga mengurangi pekerja untuk memproduksi tahu.

Saat ini karyawannya hanya pas-pasan sebanyak 10 orang, sedangkan sebelumnya ada 15 orang.

Hendra berharap kondisi saat ini tidak membuat dirinya gulung tikar.

"Kacangnya merupakan kacang impor, tetapi distributornya di sini. Untuk kacang kedelai juga susah mendapatkannya," bebernya.

Hendra menyebutkan, selain mahal terkadang juga mendapatkan kacang kedelai dengan kualitas yang buruk.

"Kadang, harga sudah mahal, kacangnya juga tidak bagus, karena stok lama," pungkasnya. (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved