Lontong Sayur Ikut Sumbang Inflasi di Sumatera Barat, BPS: Akibat Kenaikan Harga Beras

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumba) merilis beras menjadi penyumplang inflasi tertinggi Oktober 2022 ini. 

Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
TribunPadang.com/Afrizal
Ilustrasi lontong sayur. Ketupat atau lontong sayur termasuk komoditas yang menyumbang inflasi di Sumatera Barat. Andil inflasi yang disumbangkan lontong sayur ini akibat terjadinya kenaikan harga beras.  

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Ketupat atau lontong sayur termasuk komoditas yang menyumbang inflasi di Sumatera Barat

Andil inflasi yang disumbangkan lontong sayur ini akibat terjadinya kenaikan harga beras. 

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumba) merilis beras menjadi penyumplang inflasi tertinggi Oktober 2022 ini. 

Kepala BPS Sumbar Harum Fajarwati mengatakan angka inflasi Sumatera Barat terbentuk dari gabungan 2 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumatera Barat, yaitu Kota Padang dan Kota Bukittinggi. 

Pada Oktober 2022, terjadi inflasi yoy di Sumatera Barat sebesar 7,87 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 105,65 pada Oktober 2021 menjadi 113,96 pada Oktober 2022. 

Baca juga: Cara Memasak Lontong Sayur, Identik dengan Kuah Santan Gurih Pedas, Sajian Hari Istimewa

"Komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil dominan terhadap infasi Sumatera Barat selama Oktober 2022 adalah beras," ujarnya saat menyampaikan rilis, Selasa (1/11/2022)

Selain beras, komoditas lain yang memberikan andil inflasi, yakni ikan tongkol atau ikan ambu-ambu, angkutan udara, bensin, bawang merah.

Lalu ada ketupat atau lontong sayur, ikan cakalang atau ikan sisik, tahu mentah, rokok kretek, tarif kendaraan roda 2 online, dan beberapa komoditas lainnya.

"Ketupat lontong sayur ini ikut menjadi andil karena harga beras naik, beras naik, lontong sayur naik," ujarnya.

Harum Fajarwati menambahkan, jika dilihat dalam setahun, beras juga menjadi penyumbang inflasi paling dominan.

Baca juga: Inflasi Sumbar Tinggi, TPID Rumuskan Sejumlah Upaya untuk Mengendalikannya

Beras menyumbang inflasi sebesar 0,54 persen, dikuti cabai merah 0,53 persen, telur ayam ras 0,234 persen.

Selanjutnya, bawang merah 0,145 persen, ikan tongkol 0,106 persen, udang basah 0,77 persen, daging sapi 0,068 persen, tahu mentah 0,059 persen, cabe hijau 0,0510 persen dan kelapa 0,04 persen.

"Kita ada 400 lebih komoditas penentu inflasi, beras saja aja sudah memberi andil hampir 1 persen. Inflasi sekarang 7,87 persen," ujarnya.

Harga Beras di Padang Naik hingga Rp 20 Ribu

Harga beras di Pasar Raya Kota Padang, Sumbar melonjak naik, rata-rata sekitar Rp 10.000 sampai Rp 20.000 per karung.

Baca juga: Sumbar Alami Inflasi 8,49 Persen, Pengamat Ekonomi: Sudah Diprediksi, Dampak Harga BBM Naik

Hal ini diungkapkan salah seorang pedagang beras di Jalan Pasar Baru, Pasar Raya, Boy saat ditemui, Jumat (7/10/2022), silam. 

Boy mengatakan, harga beras di tokoh beras miliknya bervariasi tergantung kualitas berasnya.

"Rata-rata naik sekitar Rp 10.000 sampai Rp 20.000 per karung. Satu karung kecil isinya sebanyak 10 kg," ujarnya.

Ia mengatakan, beras IR 42 kini Rp 140.000 per karung sebelumnya hanya Rp 110.000 sampai Rp 120.000 per karung.

Beras anak daro kini Rp 160.000 sebelumnya Rp 140.000 per karung.

Sementara beras sokan solok kini Rp 145.000 sebelumnya hanya Rp 135.000 per karung.

Sementara beras pulen kini Rp 150.000 per karung, sebelumnya hanya Rp 140.000 per karung

Ia mengatakan, harga beras naik sejak beberapa minggu belakangan karena pasokan beras yang masuk kurang.

Pasokan beras berkurang dikarenakan petani banyak gagal panen karena cuaca buruk.

"Kita pasok beras dari Sumbar, pasokan agak kurang karena cuaca buruk, petani gagal panen maka harganya naik" ungkapnya.

Sementara itu, berdasarkan situs resmi Dinas Perdagangan Padang melalui website pasarrami disdag Padang kesemua jenis beras mengalami kenaikan.

Di antaranya beras IR 42 Muaro Labuah naik Rp 5000 per karung, menjadi Rp 140.000 per karung

Beras anak daro naik Rp 20.000, menjadi Rp 160.000 per karung

Beras kuruik kusuik naik Rp 20.000, kini menjadi Rp 160.000 per karung.

Lalu beras sokan solok naik Rp 15.000 menjadi Rp150.000 per karung. (TribunPadang.com/Rima Kurniati)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved