Kota Payakumbuh
Pj Wali Kota Payakumbuh: Kepedulian dan Keterlibatan Masyarakat Kunci Utama Cegah Radikalisme
Pj Wali Kota Payakumbuh melalui Asisten III Ifon Satria Chan ajak tingkatkan kepedulian dan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat
Penulis: rilis biz | Editor: Rizka Desri Yusfita
Payakumbuh - Pj Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda diwakili oleh Asisten III Ifon Satria Chan membuka secara resmi sosialisasi pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) dengan Tema Pemantapan Koordinasi Penanganan Aktual Terkait Gerakan Radikalisme dan Terorisme di Kota Payakumbuh yang diadakan Kesbangpol di Aula Ngalau Indah Lantai III Balai Kota Payakumbuh, Senin (24/10/2022).
Kegiatan sosialisasi yang dimoderatori Kepala Kantor Kesbangpol Dipa Persada ini dihadiri Kapolres yang diwakilkan Kasat Binmas, Kepala Kajari diwakilkan oleh Kasi Intel, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPL) Sumatera Barat, Tim Koordinasi PAKEM Kota Payakumbuh, Kakan Kemenag Kota Payakumbuh beserta Camat se Kota Payakumbuh beserta Jajaran.
Pj Wali Kota Payakumbuh melalui Asisten III Ifon Satria Chan menegaskan tingkat kepedulian dan keterlibatan seluruh masyarakat menjadi kunci utama mencegah aksi dan ancaman radikalisme serta terorisme yang telah menyebar.
Ifon juga mengatakan dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan komunikasi dan sinergi masyarakat dengan Pemerintah Kota Payakumbuh serta aparat lembaga hukum terkait.
"Semoga nantinya komunikasi dan sinergi masyarakat dengan pemerintah dapat meningkatkan terutama dalam hal deteksi dini, kewaspadaan dini dan pencegahan dini. Sehingga kita bersama dapat terus mewujudkan bangsa Indonesia yang toleren, rukun dan damai terutama di Kota Payakumbuh," Jelas Ifon.
Baca juga: Pj Walikota Payakumbuh Hadiri, Peringatan Hari Santri Nasional di Kota Payakumbuh
Di samping itu Kepala Kantor Kesbangpol Dipa Persada menekankan ancaman terbesar radikalisme dan terorisme sebenarnya bukan hanya terletak pada aspek serangan fisik, tetapi adalah propaganda yang secara massif menyasar pola pikir dan pandangan masyarakat.
"Kita pahami bersama ancaman terbesar radikalisme dan terorisme sebenarnya bukan dari aspek serangan fisik yang mengerikan, tetapi justru serangan propaganda yang secara massif menyasar pola pikir dan pandangan masyarakat, itulah yang lebih berbahaya."
"Untuk itu kami mengimbau perlu kerjasama dari semua pihak untuk memerangi paham ini. Karena tugas memerangi terorisme dan radikalisme bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi menjadi tanggung jawab kita bersama," ucap Dipa. (rls)
