Gagal Ginjal pada Anak
Dinkes Datangi Apotek di Bukittinggi, Sosialisasi Larangan 3 Obat Sirup Terkait Gagal Ginjal Akut
Dinkes Bukittinggi bersama Loka POM telah mensosialisasikan edaran dari BPOM kepada apotek di Bukittinggi.
Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) melakukan sosialisasi ke beberapa apotek untuk cegah peredaran obat sirop.
Diketahui, sebanyak 3 merek obat sirop yang tercemar kandungan Etilen Glikol (EG) Dietilen Glikol (DG) melebihi ambang batas aman.
Berdasarkan uji sampel, diduga EG adalah penyebab gagal ginjal akut pada anak. Produknya yang sudah dilarang adalah Unibebi Cough Sirup, Unibebi Demam Sirup dan Unibebi Demam Drops.
Kepala Dinkes Bukittinggi Linda Feroza mengatakan, pihaknya bersama Loka POM telah mensosialisasikan edaran dari BPOM kepada apotek di Bukittinggi.
Selain itu, kata Linda, fasilitas kesehatan yang ada di Bukittinggi juga telah dikunjungi untuk dilakukan edukasi terkait larangan penjualan 3 jenis obat sirop tersebut.
Baca juga: Gagal Ginjal pada Anak: Berikut Berikut Daftar Obat yang Dilarang Beredar Sementar di Apotek
“Kita sudah dapat edaran dari BPOM, dan sudah edukasi ke faskes di Bukitinggi, dengan tujuan perderan obat sirop yang dilarang itu bisa tersampaikan,” terang Linda kepada TribunPadang.com, Senin (24/10/2022).
Lebih lanjut, Linda menyebut, sosialisasi dari Dinkes hanya bisa menjangkau instansi hingga sebagian masyarakat saja.
Sebab itu, kata Linda, diperlukan peran aktif dari masyarakat terutama orang tua, untuk mengikuti update terbaru perkembangan kasus gagal ginjal pada anak ini.
Linda menjelaskan, untuk saat ini, jika ada penemuan kasus gagal ginjal pada anak di Bukittinggi, maka langsung dirujuk ke RSUP M. Djamil, Padang.
“Bagi orang tua yang menemukan anaknya mengalami penurunan kuantitas urine, lalu tak ada gejala demam, segera cek ke faskes terdekat,” jelas Linda.
Baca juga: POPULER PADANG: Pungli di Jembatan Siti Nurbaya dan Penyelidikan Gagal Ginjal Pada Anak Kota Padang
“Sebab, bisa jadi itu ada indikasi gagal ginjal akut, penanganan pertama sangat diperlukan untuk meminimalisir resiko” tambah Linda.
Linda menyampaikan, dirinya bersama pihak terkait akan gencar melakukan sosiliasi dan pemantauan ke lapangan.
“Kami akan terus lakukan sosialisasi, kerja sama orang tua dengan tenaga kesehatan juga diperlukan untuk kasus ini,” pungkas Linda. (TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)