Kabupaten Sijunjung

Keluarga Dukung Rencana Istri Bupati Biayai Anak Korban Pembunuhan di Sijunjung Masuk Pesantren

Pihak keluarga mendukung rencana istri Bupati Sijunjung Nedia Fitri Guspardi yang akan menyekolahkan anak korban pembunuhan di Tamparungo ke pesantren

Penulis: Hafiz Ibnu Marsal | Editor: Rahmadi
Istimewa
Ketua TP PKK Kabupaten Sijunjung, Nedia Fitri Guspardi saat ditemui TribunPadang.com, Senin (17/10/2022). 

TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG - Pihak keluarga korban pembunuhan di Nagari Tamparungo, mendukung rencana istri Bupati Sijunjung Nedia Fitri Guspardi yang akan menyekolahkan anak laki-laki korban ke pesantren.

Diketahui, dua kakak beradik yaitu G (8) dan HB (3) melihat langsung ayahnya berinisial D (42) menghabisi nyawa ibu kandungnya berinisial MYS (27) dengan sebilah golok di Nagari Tamparungo, Kecamatan Sumpur Kudus, kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (3/9/2022).

Adik korban, Tuci Susanti (21) menyebut, pihak keluarga mendukung rencana tersebut.

"Setelah dibicarakan, kami dari pihak keluarga mendukung rencana tersebut, karena baik untuk kesehatan mental," ungkap Tuci kepada TribunPadang.com, Senin (17/10/2022).

Ia menambahkan, pihak keluarga sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bupati Sijunjung dan istri, atas rencana menyekolahkan anak laki-laki kakaknya ke pesantren.

Baca juga: Istri Bupati Sijunjung Jamin Kelanjutan Pendidikan Anak Korban Pembunuhan di Tamparungo

"Pelajaran di pesantren identik dengan agama, kami berharap pasca kejadian itu, mentalnya bisa kembali terbentuk dengan mendalami agama Islam," ujar adik korban itu.

Dikatakannya, saat ini anak tersebut masih duduk di bangku kelas dua Sekolah Dasar (SD).

Lanjutnya, menjelang tamat, pihak keluarga akan memberikan pengertian agar nantinya ia mau masuk ke pesantren.

Sementara, terkait keadaan dua anak itu saat ini sudah mulai membaik, tetapi mereka masih mengingat persis semua kejadian yang menimpa ibu kandungnya tersebut.

"Mereka sudah mulai beraktifitas seperti biasa, tetapi terkadang masih sering bermenung," tutur Tuci.

Baca juga: Reward untuk Kader Posyandu Iva Gustika, Nedia Guspardi: Kami Akan Studi Tiru Ke Bali

Ia menjelaskan, upaya yang dilakukan pihak keluarga untuk menghilangkan trauma dua anak itu dengan cara terus ditemani dan di ajak bicara.

"Kalau mereka bermenung, langsung kami ajak bicara dan kami ajak bermain, agar mereka tidak mengingat kembali kejaian itu," imbuhnya.

Tuci menyebut pihak keluarga memilih agar keduanya dirawat oleh neneknya saja, agar mereka bisa tetap dekat dengan keluarga lainnya. (TribunPadang.com/Hafiz Ibnu Marsal)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved