Kota Bukittinggi

Di Tengah Gempuran Kamera Smartphone, Tekad Tukang Foto di Jam Gadang Bukittinggi Tak Pernah Surut

Tekad dan semangat Febri, tukang foto di kawasan objek wisata Jam Gadang Bukittinggi tak pernah surut kendati bekerja di tengah gempuran smartphone.

Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Rizka Desri Yusfita
TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi
Tekad dan semangat Febri, tukang foto di kawasan objek wisata Jam Gadang Bukittinggi tak pernah surut kendati bekerja di tengah gempuran smartphone. 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Tekad dan semangat Febri (37), tukang foto di kawasan objek wisata Jam Gadang Bukittinggi tak pernah surut kendati bekerja di tengah gempuran kamera smartphone

Sedari pagi, Febri sudah mulai berangkat bekerja dan menunggu pengunjung yang akan menggunakan jasanya.

Jika hujan turun, ia menepi sejenak untuk berteduh dan kembali lagi setelah hujan reda.

"Saya menjadi tukang foto sejak 2012 lalu."

"Awalnya itu diajak oleh seorang kawan, dan akhirnya hingga sekarang ini betah," katanya kepada TribunPadang.com.

Baca juga: Cerita Febri, Sang Fotografer Keliling di Jam Gadang Bukittinggi: Banting Setir dari Pedagang Mainan

Febri bercerita, ada sekitar 18 orang di kawasan objek wisata Jam Gadang Bukittinggi yang memiliki pekerjaan yang sama dengannya.

Mereka semua, berada di bawah binaan Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi, dengan membawa bendera komunitas Marawa Fotografi.

"Selain sebagai tukang foto, kami ini juga dibentuk untuk menjadi insan pariwisata, sebab juga dibekali pengetahuan tentang objek wisata di sekitar Bukittinggi," terang warga Mandiangin, Kota Bukittinggi itu.

Febri menjelaskan, ia tak sedikitpun ragu dengan perkembangan teknologi yang kini hadir di tengah masyarakat, seperti smartphone yang memiliki kualitas kamera jernih.

"Rezeki kan sudah ada yang mengatur, dan tentunya ada juga yang akan menyewa jasa foto kepada saya ini, tinggal bagaimana lagi untuk sabar menunggunya," jelas Febri saat duduk di pelataran Jam Gadang Bukittinggi.

Hal itu pernah ia buktikan sendiri, pada saat hari raya nasional dan libur lebaran.

Pemasukannya bisa mencapai jutaan rupiah.

"Kalau lagi ramai, Alhamdulillah bisa dapat penghasilan lebih, bahkan kalau lebaran itu, bisa capai jutaan, kalau lagi sepi ya kita nikmati saja," ujar Febri.

Baca juga: Kisah Tukang Foto di Jam Gadang Bukittinggi, Kerja Pagi Pulang Larut Malam, Setia Nunggu Pengunjung

Sebagai penyedia jasa fotografi di kawasan objek wisata Bukittinggi, Febri harus benar-benar pandai dalam mengatur keuangan.

Sebab, tak selalu ada pemasukan di setiap harinya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved