Banjir di Padang

Kondisi Mushala Al Jannatun Na'im Tabiang Banda Gadang Kota Padang, Warga Minta Uluran Tangan

Akibat banjir Mushala Al Jannatun Na'im Tabiang Banda Gadang RT 05 RW 01, Nanggalo, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) rusak, Senin (3/10/2

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM/RAHMAT PANJI
Seorang warga mengangkat pecahan ubin di Mushala Al Jannatun Na im Tabiang Banda Gadang RT 05 RW 01, Nanggalo Kota Padang, Senin (3/10/2022). 

Sering terpapar banjir, warga Kelurahan Tabiang Banda Gadang RT 05 RW 01, Nanggalo Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) menilai saluran air bisa jadi solusi.

Sampai sejauh ini, bencana banjir di Kelurahan Tabiang Banda Gadang, Nanggalo Kota Padang, sebenarnya bukan hal baru bagi masyarakat setempat.

Warga setempat Mairizal (62) berujar, jika hujan berdurasi panjang terjadi disekitaran kawasan itu, air sudah pasti tergenang.

"Tahun ini sudah tidak terhitung kalinya banjir setinggi lutut terjadi," kata Mairizal saat ditemui, Senin (3/10/2022).

Bahkan warga sudah terbiasa pula saat banjir datang, yang tercatat bahwa banjir setinggi 1.5 meter baru 2 kali terjadi selama sepuluh tahun terakhir.

Pertama pada tahun 2012 dan kedua kemarin, Minggu (2/10/2022) yang lalu.

Karenanya, kata Mairizal, kondisi serupa ini tentunya butuh perhatian khusus dari pemerintah.

Mengingat kawasan tersebut merupakan bekas aliran air dahulunya, namun belakangan sudah jadi peemukiman warga.

"Kami berharap pemerintah bisa membangun saluran air, agar banjir bisa diminimalisir," jelasnya.

Ia menilai banjir sering terjadi karena sungai di belakang Kelurahan Tabiang Banda Gadang RT 05 RW 01, Nanggalo Kota Padang, sudah penuh serta kelebihan air hingga merendam pemukiman warga.

"Kalau ada saluran air, luapan air bisa mengalir ke sana," jelasnya.

Melalui saluran air itu, warga Kelurahan Tabiang Banda Gadang RT 05 RW 01, Nanggalo Kota Padang bisa lebih aman saat banjir terjadi.

"Setidaknya airnya tidak setinggi kemarin lagi," katanya mengenang kejadian banjir, Minggu (2/10/2022).

Kebutuhan saluran air ini juga dibenarkan warga lainnya marini (35).

"Di sini saluran airnya sangat minim jadi sering menggenangi rumah warga," kata Mairizal.

Selain saluran air, ia menilai kebersihan juga perlu diperhatikan masyarakat.

Saluran air yang sudah ada tidak tersumbat saat hujan berdurasi panjang terjadi.(TribunPadang.com/Rahmat Panji)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved