Gempa Mentawai
Warga Padang Dikagetkan Gempa Sebanyak 2 Kali Terjadi pada Minggu Pagi, Berayun-ayun, Lumayan Lama
Warga Kota Padang, Provinsi Sumbar dikagetkan dengan guncangan gempa, pada Minggu (11/9/2022) pagi hari
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Mona Triana
Laporan Reporter TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Warga Kota Padang, Sumatera Barat dikagetkan dengan guncangan gempa, pada Minggu (11/9/2022) pagi hari.
Guncangan gempa terjadi sebanyak dua kali, pertama terjadi sekitar pukul 06.10 WIB, kemudian terjadi gempa susulan pada pukul 06.25 WIB.
Seorang warga Padang, Iqbal mengaku guncangan gempa lumayan kuat dan terasa lama.
Baca juga: Gempa Guncang Mentawai Magnitudo 6.1, Pengunjung Hotel di Padang Berhamburan Keluar
"Berayun-ayun, lumayan lama," ungkapnya.
Menurutnya, perabotan di rumah ikut begetar akibat guncangan gempa tersebut.
"Pintu rumah, kipas angin tampak bergoyang," ungkapnya.
Iqbal menambahkan, guncangan gempa pertama lebih kuat daripada gempa susulan.
"Semoga tidak terjadi kerusakan dan tidak ada gempa susulan lagi," ungkapnya.
Baca juga: Gempa 6,1 Magnitudo Guncang Mentawai, Terasa Hingga ke Kota Padang
Berdasarkan rilis BMKG, parameter gempat berkekuatan 6.1 SR
Kedalaman terjadi pada 10 Km, berlokasi di Sumatra Selatan, Indonesia
Sementara itu, gempa susulan magnitudo 5,4 SR.

Dalam kejadian gempa selalu diikuti dengan skala MMI.
Skala MMI (Modified mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa.
Skala MMI dibagi menjadi 12 berdasarkan informasi korban selamat dan kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut.
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.