Gempa Mentawai
Lima Rumah Ambruk akibat Gempa Mentawai, 3.327 Warga Mengungsi ke Atas Bukit
Sebanyak lima rumah warga ambruk atau mengalami rusak berat akibat gempa Mentawai, Minggu (11/9/2022).
Penulis: Rahmadi | Editor: Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sebanyak lima rumah warga ambruk atau mengalami rusak berat akibat gempa Mentawai, Minggu (11/9/2022).
Gempa Mentawai juga mengakibatkan 3.327 masyarakat dua desa di Kecamatan Siberut mengungsi.
Sebelumnya, gempa mengguncang wilayah Kabupaten Mentawai berkekuatan M 6.1 pada pukul 06.10 WIB.
Baca juga: Gempa Mentawai- 3 Gempa Susulan Terjadi di Siberut, Lokasi Berada di Zona Gempa M 6,4 Dua Pekan Lalu
Baca juga: Rentetan Gempa Mentawai Beri Pesan Penting, Zona Mentawai-Siberut Perlu Diwaspadai
Baca juga: Pasca Gempa Mentawai Berkekuatan M 6.1, Warga Sikabaluan Terus Bergerak ke Tempat Pengungsian
Kemudian gempa susulan pada 06.26 WIB dengan kekuatan M 5.4.
Kecamatan Siberut Barat merupakan wilayah yang paling terdampak karena berada dekat dengan lokasi pusat gempa.
Camat Siberut Barat Jop Sirirui menjelaskan berdasarkan pendataan di lapangan, sebanyak lima rumah warga rusak berat atau ambruk.
"Kemudian sebanyak delapan rumah mengalami rusak sedang, kerusakan terjadi karena lepas sandi rumahnya akibat guncangan gempa," katanya, Minggu (11/9/2022).
Baca juga: Petugas Tagana Sumbar Merasakan Getaran Gempa Mentawai saat Sedang Mengantarkan Bantuan ke Mentawai
Kemudian satu masjid mengalami rusak berat, lalu satu gedung TK rusak ringan, satu unit Postu rusak ringan, satu balai dusun di dusun Muara Utara rusak ringan dan Puskesmas Bataet juga mengalami rusak ringan.
Kemudian gempa juga mengakibatkan sebanyak 3.327 warga Kecamatan Siberut Barat mengungsi ke daerah ketinggian atau ke atas bukit.
Jumlah tersebut terdiri atas 975 orang dari Desa Simatalu dan 2.352 dari Desa Simalegi.
Pemerintah kecamatan juga telah menurunkan tim untuk memantau penanganan pengungsi.
"Sampai saat ini semua masih bertahan di tempat pengungsian di sejumlah titik, kita saat ini terus memantau masyarakat untuk penanganan traumanya," katanya.
Untuk kebutuhan pengungsi sampai saat ini diakomodir sembako yang ada di gudang milik kecamatan.
"Bantuan ini merupakan bantuan sebelumnya, kita bagikan sebanyak satu ton beras dan mie instan, kita bagikan untuk kebutuhan masyarakat hari ini," ujarnya.
Pihaknya belum mengetahui kapan masyarakat kembali ke rumah, sebab saat ini masih waspada karena gempa susulan masih terjadi.
Sementara untuk korban jiwa, diketahui dua orang mengalami luka ringan. (*)