Update Harga BBM di Sumbar Berlaku Mulai 1 September 2022, BBM Non Subsidi Turun, Pertalite Stabil

PT Pertamina (Persero) resmi menurunkan tiga harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi di seluruh provinsi mulai hari ini, Kamis (1/9/2022)

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Wahyu Bahar
Antrean di SPBU Sawahan Kota Padang Provinsi Sumatera Barat pada Rabu (31/8/2022) malam. Diketahui sebelumnya, beredar wacana harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi akan naik per 1 September 2022. 

Seorang warga Jati, Ari Pratama (28) mengatakan, wacana kenaikan BBM bersubsidi tersebut ia ketahui sejak dua hari terakhir.

Baca juga: POPULER PADANG: Seorang PSK Dikirim ke Panti Rehabilitasi Andam Dewi dan Kemunculan Seekor Buaya

Jika wacana tersebut benar adanya, maka dapat dipastikan akan berdampak signifikan terhadap kebutuhan sehari-hari.

"Pengeluaran melonjak, pendapatan bakal tetap segitu. Ya pastinya kebutuhan sehari-hari akan naik, namun gaji saya tetap UMR," ujar karyawan swasta ini.

Yang pasti kata dia, jika benar harga BBM bersubsidi akan naik maka imbasnya akan ke dapur rumah tangga, dan harga kebutuhan pokok akan meledak di pasar.

Sementara itu, Ronal (34) yang juga mengaku warga Jati, mengaku belum tahu wacana kenaikan BBM bersubsidi itu.

Menurutnya, jika harga BBM bersubsidi akan melonjak drastis akan terjadi gejolak di masyarakat, termasuk juga bahan pokok.

Baca juga: Ada Isu Kenaikan Harga Pertalite, Antrean Mulai Tampak di SPBU Jalan By Pass Padang

"Ekonomi saat ini serba payah-kan, jika harga naik tentu akan menimbulkan protes di masyarakat, apalagi mahasiswa," kata Ronal.

Ia yang berprofesi sebagai pedagang ini berharap wacana kenaikan harga BBM bersubsidi itu tak benar-benar terealisasi.

Sementara, warga Marapalam, Yanti (55) mengaku tidak mengetahui wacana kenaikan BBM bersubsidi.

Berdasarkan berita yang akhir-akhir ini yang ia baca, isu BBM bersubsidi itu bukan soal kenaikan harga, namun pemerintah akan menghabiskan kuota BBM bersubsidi hingga Oktober 2022 nanti.

"Setahu saya bukan naik harganya, tapi pemerintah menghabiskan kuota BBM bersubsidi hingga Oktober nanti," kata Yanti.

Pedagang mainan anak-anak ini tak bisa membayangkan jika memang harga BBM bersubsidi benar-benar naik.

"Mau dikasih berapa jajan anak yang masih sekolah? Karena ongkos pasti akan naik, begitu juga belanjaan," ujar dia.

Menurutnya, isu harga Pertalite yang meningkat dari Rp 7.650 ke Rp 10.000 itu terlalu besar. (*)

 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved