Kelas 5 Tema 3
Kunci Jawaban Kelas 5 Tema 3: Apakah yang Dimaksud Dengan Perayaan Cap Go Meh?
Berikut pembahasan soal dan kunci jawaban kelas 5 tema 3 halaman 80: Apakah yang dimaksud dengan perayaan Cap Go Meh?
TRIBUNPADANG.COM - Apakah yang dimaksud dengan perayaan Cap Go Meh?
Pertanyaan tersebut akan dibahas pada kunci jawaban kelas 5 tema 3 halaman 80.
Jawaban pada artikel ini dapat digunakan orang tua sebagai pedoman untuk mengawasi anak belajar di rumah.
Para siswa diharap dapat menjawab dengan jawabannya sendiri terlebih dahulu.
Kemudian gunakan jawaban pada artikel ini untuk mengoreksi.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 5 Halaman 27 29 31 32 Subtema 1 Pembelajaran 4
Baca juga: Jawaban Kelas 5 Tema 3: Atraksi Apa Sajakah yang Dapat Ditemui di Perayaan Cap Go Meh di Bogor?
Berikut Kunci Jawaban Kelas 5 Tema 3 Halaman 80:
1. Apakah yang dimaksud dengan perayaan Cap Go Meh?
Jawaban:
Perayaan Cap Go Meh adalah Pesta Rakyat untuk mengakhiri perayaan Imlek.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 6, Tugas Individu Mencatat Isi Pokok Berita
Sumber Bacaan
Bogor Siap Gelar Cap Go Meh
Pesta Rakyat Bogor Cap Go Meh 2015 bukan sekadar untuk mengakhiri perayaan Imlek, melainkan bukti bahwa masyarakat bersatu dalam keberagaman. Perayaan ini bukan hanya sekadar atraksi seni budaya, melainkan simbol rakyat menghargai keberagaman.
Festival tahun ini akan lebih meriah dibandingkan dengan festival sebelumnya. Festival akan dimeriahkan sekitar 10.000 pengisi acara dan kemungkinan disaksikan oleh 100.000 pengunjung. Festival yang akan diliput media elektronik dan media cetak ini akan dinikmati sekitar 30 juta penonton dan pembaca.
Ada penampilan 12 mobil shio, 25 liong, dan 50 barongsai. Selain itu, ada pula bebegig sawah, wayang hihid, tarian jalanan, sepeda, boboko logor, marching band, pasukan pengibar bendera, ogoh-ogoh, parade kostum, karnaval, dan lengseran. Rute festival lebih panjang, yakni tidak sekadar dari wihara di Jalan Suryakencana sampai simpang ujung Jalan Siliwangi, tetapi melingkar ke Jalan Sukasari, Jalan Pajajaran, Tugu Kujang, dan Jalan Otto Iskandar Dinata. Banyaknya jenis atraksi dari kebudayaan berbeda mencerminkan keberagaman masih dijunjung tinggi. Kepanitiaan tidak eksklusif berasal dari satu komunitas, tetapi justru berasal dari yang berbeda suku, agama, ras, dan antargolongan.
(TribunPadang.com)