Pengamat Ekonomi UIN IB Huriyatul Akmal Ungkap Faktor Pendongkrak Inflasi di Sumbar

Huriyatul mengatakan, untuk mendorong produksi bisa dilakukan melalui banyak hal, misalnya dengan memberikan bantuan subsidi pupuk, sarana produksi

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: afrizal
Dokumentasi Pribadi Huriyatul Akmal.
Pengamat Ekonomi dari Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Kota Padang Provinsi Sumatera Barat, Huriyatul Akbar mengatakan, untuk mendorong produksi komoditi bisa dilakukan melalui banyak hal, misalnya dengan memberikan bantuan subsidi pupuk, sarana produksi tani dan tentunya memperbaiki rantai distribusi. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Pengamat Ekonomi dari Universitas Islam Negeri Imam Bonjol (UIN IB) Kota Padang Provinsi Sumatera Barat, Huriyatul Akmal merekomendasikan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar mendorong produksi komoditi.

Langkah ini sebagai upaya mengendalikan laju inflasi di Sumatera Barat.  

Ia menyoroti bahwa inflasi itu juga berkaitan dengan kemampuan produksi masyarakat.

Baca juga: Inflasi Sumbar Tertinggi Kedua di Sumatera, Pakar Ekonomi Unand Tak Sarankan Pemda Intervensi Pasar

Huriyatul mengatakan, untuk mendorong produksi bisa dilakukan melalui banyak hal, misalnya dengan memberikan bantuan subsidi pupuk, sarana produksi tani dan tentunya memperbaiki rantai distribusi.

"Kalau kemampuan produksi tidak bisa ditingkatkan, tentu opsi lainnya mendatangkan produk yang dibutuhkan dari daerah lain, atau bahkan impor dari negara lain," katanya, Selasa (23/8/2022).

Ia mengatakan, faktor melajunya inflasi di Sumbar ialah karena ketergantungan dengan pasokan cabai, serta bawang.

Komoditi itu menurutnya selalu menjadi faktor pendongkrak angka inflasi.

"Faktor lainnya tentunya juga, tapi yang utama di Sumbar-kan itu," ujar Huriyatul.

Menurutnya, naiknya harga minyak goreng juga menjadi salah satu faktor kenaikan inflasi.

Sementara, jika subsidi kebutuhan pokok dicabut, itu akan sebanding dengan kenaikan inflasi.

"Ditambah sekarang harga minyak dunia juga naik, pasti akan sangat menekan harga bahan bakar," kata dia.

Untuk diketahui, kata dia, inflasi dipengaruhi oleh banyak faktor.

Bahkan biaya tiket penerbangan juga sangat mempengaruhi.

Inflasi di Provinsi Sumatera Barat melonjak, dan melebihi angka inflasi nasional yang berada di atas lima persen.

Presiden Jokowi mengatakan, laju inflasi di Sumbar tertinggi kedua nasional atau berada diangka 8,01 persen.
(*)

 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved