Gelar Panen Raya, Komunitas Ladang Rupa Tampilkan Berbagai Karya Seni di Balairung Sari Bukittinggi
Menjelang malam, pertunjukan kontemporer dari empat pemuda membuka secara resmi Panen Raya di Pulai Anak Air, Bukittinggi, Senin (22/8/2022)
Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: Mona Triana
Laporan Reporter TribunPadang.com, Muhammad Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Menjelang malam, pertunjukan kontemporer dari empat pemuda membuka secara resmi Panen Raya di Pulai Anak Air, Bukittinggi, Senin (22/8/2022).
Bukan panen raya biasa, panen raya yang dipusatkan di Balairung Sari Bukittinggi ini adalah panen karya seni yang dihasilkan di Ladang Rupa.
Ladang Rupa sendiri adalah komunitas seni yang berbasis di Kota Bukittinggi dan berdiam di Balairung Sari.
Baca juga: Wisata Sumatera Barat: Menilik Sejarah Benteng Fort de Kock, Peninggalan Belanda di Bukittinggi
"Ini adalah pameran seni," ujar Riyan Patrio, Ketua Umum Ladang Rupa mengawali bincangnya dengan TribunPadang.com di Balairung Sari, Senin malam.
Filosofi panen raya terinspirasi dari alam dan begitu pula dengan kata Ladang Rupa yang disematkan pada nama komunitas yang dipimpin Riyan.
Dia menuturkan, panen raya pada sektor pertanian dikenal dengan aktivitas petani yang memanen secara besar-besaran hasil pertaniannya.
Panen raya yang digagas komunitasnya juga berlaku sama, yaitu panen atau menampilkan semua karya seni yang selama ini tercipta di Ladang Rupa yang menjadi wadahnya.
"Pameran seni ini kita gelar selama lima hari, sampai tanggal 27 Agustus 2022 mendatang," kata Riyan.

Dia mengatakan, berbagai karya seni yang ditampilkan pada panen raya ini beragam, mulai dari seni musik, rupa, kontemporer, instalasi hingga film.
"Ada Art Exhibition, majelis karya raba'a, yaitu kita berkarya bersama yang nantinya kita menggambar bersama di atas media kertas semen, terus ada workshop, pertunjukan seni dan nonton bareng juga," terangnya.
Riyan menyebut, penampil dan pengkarya pada pameran ini adalah anggota komunitas Ladang Rupa. Tak hanya anak muda saja, tetapi juga anak remaja dan lansia yang tergabung.
Namun, siapa saja dapat hadir di Balairung Sari untuk menyaksikan pameran ini.
Baca juga: Kampanye Ayo Makan Ikan, 27 Peserta Lomba Memasak Ikan di Depan Rumah Wali Kota Bukittinggi
Panen raya ini, lanjut Riyan, merupakan yang ketiga kali digelar. Pertama kali pada 2016 dan terakhir pada 2020 sebelum pandemi Covid-19.
"Kali ini kita mengangkat tema tumpang sari yang juga istilah di dunia pertanian, filosofinya karya seni yang ditampilkan bermacam-macam," imbuhnya.
Ia menambahkan, setiap karya yang dihasilkan di Ladang Rupa kini sudah didigitalisasi sehingga hasilnya awet dan dapat dinikmati kapan saja.
"Ada yang film itu sudah ada barcodenya, tinggal scan nanti sudah mengarah ke karyanya langsung, seperti di Youtube, kalau seni rupa di Instagram misalnya," beber Riyan. (*)