Sebanyak 2500 Ekor Ternak di Kabupaten Padang Pariaman Sudah Divaksin PMK
Angka ternak mendapatkan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Padang Pariaman sudah mencapai 2.500 ekor dari total 5.000 dosis vaksin yang ada
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Mona Triana
Sedangkan peternak yang ternaknya sudah terpapar berusaha mengobati dengan obat tradisional.
Seorang peternak asal Nagari III Koto Aur Malintang, Padang Pariaman Zainal Abidin memiliki ramuan tersendiri dalam mengobati ternaknya yang terpapar PMK.
Dalam mengobati ternaknya Zainal Abidin memanfaatkan ragam tumbuhan yang berada di sekitar rumahnya.

"Kami punya ramuan yang di proses secara alami oleh masyarakat setempat untuk mengatasi penyakit PMK ini,"katanya Jumat (29/7/2022).
Di antaranya ramuan tersebut adalah daun sungkai, daun capo, daun rambutan dan daun Bungo Rayo.
Seluruh dedaunan tersebut ia peroleh dari tanaman yang ada di sekitar rumahnya.
Ragam dedaunan itu katanya akan diremas dengan air cucian beras hingga halus, sampai zat pada daun tercampur pada air cucian beras itu.
Setelah dedadunan dan air beras bercampur, Zainal menyaring air tersebut ke dalam botol untuk memisahkan ampas dedaunan.
Baca juga: Berita Populer Sumbar: Harga Emas di Bukittinggi Mulai Naik dan Vaksinasi PMK di Pariaman Berlanjut
Baca juga: Kota Padang Kebagian 1.800 Dosis Vaksin PMK, Sudah Disuntikkan ke 100 Sapi yang Ada di RPH Aia Pacah
Ia menyarankan untuk ramuan ini sebaiknya dicampur dengan telur ayam kampung agar kasiatnya lebih tinggi.
"Tapi kalau tidak ada telur ayam kampung cukup dedauanan dan air beras saja,"sebutnya.
Obat tradisional ini biasanya diberikan oleh Zainal menggunakan botol, dengan harapan obat tersebut lebih mudah ditelan oleh ternak.

Obat ini ia berikan setiap pagi hari sebanyak satu kali, khasiat obat ini katanya untuk menambah nafsu makan dan menjaga daya tahan tubuh ternaknya.
Sepengalamannya setiap ternak yang diberikan obat ini berhasil sembuh dari Penyakit PMK, dengan catatan peternak harus rutin memberikannya.
"Dalam 5 hari biasanya sudah nampak reaksi obat ini, disamping adanya bantuan pengobatan dari tenaga medis dari dinas peternakan," terangnya.
Wali Nagari III Koto Aur Malintang Azwar Mardin, mengatakan di nagrinya memang banyak peternak yang terdampak PMK.