Berita Padang Hari Ini
Nelayan di Padang Tak Bisa Melaut akibat Gelombang Tinggi, Dedi Isi Waktu Perbaiki Jaring Rusak
Akibat gelombang tinggi, nelayan tidak dapat melaut di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (19/8/2022).
Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Sejumlah nelayan di Kota Padang, Sumatera Barat memilih tak melaut akibat gelombang tinggi.
Langkah ini mereka ambil karena hasil tangkapan akan minim selain risiko yang lebih besar.
Seorang nelayan yang TribunPadang.com temui di Padang Barat, Dedi, menuturkan tidak efektif menangkap ikan saat gelombang tinggi.
Baca juga: Gelar Upacara Bendera 17 Agustus di Atas Perahu, Pokdarwis Gunung Padang Perkenalkan Kampung Nelayan
Baca juga: Kronologi Kapal Nelayan Hancur Akibat Terhempas Batu Grib di Pantai Padang, Sempat Terombang-ambing
"Karena gelombang tinggi, jadi tidak efektif untuk menangkap ikan," kata Dedi, Jumat (19/8/2022).
Dia pun memilih memperbaiki alat tangkap yang sehari-hari digunakan saat melaut.
Pantauan TribunPadang.com, Dedi bersama nelayan lain tampak membentangkan payang.
Payang merupakan alat tangkap ikan yang terbuat dari jaring dan biasa digunakan saat di tengah laut.
Alat tangkap jenis jaring miliki Dedi ini memiliki panjang kurang lebih 200 meter.
Saat digunakan menangkap ikan, tak jarang alat ini rusak.
Biasanya jaring rusak atau robek akibat karang karena mereka menangkap ikan di tengah laut.
Jaring akan rusak saat tersangkut karang dan nelayan menarik dengan keras.
"Paling sering itu merusak jaring adalah karang dan kadang saat kita menariknya terlalu keras," katanya.
Jaring yang rusak ini harus diperbaiki agar bisa kembali digunakan.
Dedi menjelaskan, cara memperbaiki jaring yang rusak dengan dibentang dan dijahit ulang agar bagian robek bisa tertutup kembali.
"Biasanya untuk memperbaiki jaring ini ada orang tertentu, jadi ada yang ahlinya dalam bidang ini," katanya.(*)