HUT Ke 77 RI
Buyuang Sengaja Pulang Kampung, Demi Jualan Bendera Merah Putih: Antara Kota Pariaman dan Bandung
Bagi yang melintasi ruas Jalan Ponogoro Kampung Pondok Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), bakal mendapati penjual bendera merah putih.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Emil Mahmud
Kali ini ia memilih kota kembang sebagai tempat peraduan, jualannya masih sama yaitu pakaian.
Kota Bandung ternyata lebih bersahabat untuknya, bahkan tiga anaknya lahir dan tumbuh di sana.
Garis tangan yang ia yakini sebagai pedagang membuatnya Buyuang bisa menyekolahkan anak pertamanya ke jenjang sarjana.
"Alhamdulillah satu sarjana dua lagi cuma tamat SMA (Sekolah Menengah Atas)," ujarnya masih dengan senyum kecil.
Namun ketiga anaknya itu sudah bekerja, satu di bank dan dua lagi di pabrik di Jawa Barat.
Kepiawaiannya berdagang di Bandung, membuat beragam ide muncul untuk menambah pemasukan atau income baginya.
Di antaranya adalah berjualan bendera merah putih musiman, ia menyiapkan waktu selama satu bulan untuk berjualan bendera.
Peruntungan setiap satu bulan dalam setahun ini pernah ia coba di Pekanbaru, Jawa Timur dan Dharmasraya.
Namun, sejak 9 tahun terakhir ia lebih memilih tanah kelahirannya untuk berjualan musiman ini.
Alasan utamanya adalah tidak banyak pesaing, buktinya saja setiap tahun pria pencinta kopi itu mampu meraup omzet puluhan juta rupiah setiap menjual bendera merah putih.
Pada tahun ini Buyuang berangkat pada 20 Juli lalu dari Bandung menuju Kota Pariaman, ia berangkat menggunakan bus.
Kedatangannya membawa 3 kantong besar bendera dan marawa dengan segala jenis ukuran dan bentuknya.
Sudah sembilan tahun berjualan, Buyuang setia membuka lapak di trotoar Jalan Ponogoro Kampung pondok Kota Pariaman.
Untuk tahun ini, ia mulai berjualan setiap pukul 09.00 WIB, tapi datang ke lokasi sejak pukul 08.00 WIB.
"Soalnya saya harus pajang dulu benderanya, jadi lumayan makan waktu," katanya menunjukan alasan kenapa membeli air mineral.