Berita Populer Sumbar
BERITA POPULER SUMBAR: Pohon Tumbang di Katapiang, Camat Kota Payakumbuh Dicopot
Berita populer Sumbar pohon tumbang di Katapiang dan Camat Kota Payakumbuh dicopot.
"Video itu sebenarnya tergantung bagaimana kita menyikapinya, tergantung kita melihatnya dari sudut pandang mana," kata Dewi Novita, saat dikonfirmasi TribunPadang.com melalui sambungan telpon.
Viral videonya berawal dari adanya MUI Payakumbuh berkomentar dalam postingan yang dikirimnya ke akun media sosial pribadinya.
"MUI berkomentar bahwasanya video saya tidak sesuai dengan norma adat, norma agama, tidak sesuai adat basandi syarak dan syarak basandi kitabullah. Baju saya tidak sesuai dengan syariat Islam," kata Dewi Novita.
Ia menyebutkan, seharusnya MUI Payakumbuh seharusnya lebih cerdas menilai nilai norma agama yang dilanggarnya.
"Kalau adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Saya kan tidak bertelanjang, tidak memperlihatkan aurat," kata Dewi Novita.
Ia juga mengakui pakaian yang dipakainya ikut dikomentari sehingga dirinya tidak terima kareka dianggap telah melanggar Hak Azazi Manusia (HAM).
"Nah, dasar itulah MUI ini mengadukan saya ke Walikota Payakumbuh. Nah, Walikota tanpa ada konfirmasi dan pemberitahaun langsung saja memberhentikan saya sebagai Camat Payakumbuh Timur," katanya.
Akhirnya Dewi Novita dipindahkan menjadi Sekretaris Satpol PP Kota Payakumbuh. Ia mengaku tidak ada pemanggilan atau teguran sama sekali sebelum dicopot.
"Sebenarnya diawal adanya Citayam Fashion Week itu tidak ada masalah. Namun, akhir-akhir muncul masalah seperti mengganggu akses lalu lintas, dan munculnya laki-laki berpakaian perempuan," katanya.
Dewi Novita mengatakan, terkait adanya masalah itu tidak ada ajakan untuk siapa-siapa dan hanya membuat konten pribadi.
"Kalau misalnya dikatakan sebagai pejabat publik harus menjaga etika, apakah pejabat publik tidak boleh berkreasi, tidak boleh berekspresi," katanya.
Dewi Novita tidak akan ada mengajukan banding atas pencopotannya sebagai Camat Payakumbuh Timur dan menerimanya dengan legowo.
"Saya menerima, karena jabatan itu adalah amanah dari pimpinan, dan sementara karena bukan untuk seumur hidup," kata Dewi Novita. (*)