Berita Populer Sumbar
BERITA POPULER SUMBAR: Pohon Tumbang di Katapiang, Camat Kota Payakumbuh Dicopot
Berita populer Sumbar pohon tumbang di Katapiang dan Camat Kota Payakumbuh dicopot.
TRIBUNPADANG.COM - Inilah berita populer Sumbar selama 24 jam terakhir tayang di TribunPadang.com.
Ada berita tentang pohon tumbang di Katapiang dan Camat Kota Payakumbuh dicopot.
Simak berita selengkapnya:
1. Pohon Tumbang di Katapiang, BPBD Padang Pariaman Sebut 3 Korban Terluka dan Ganggu Lalu Lintas ke BIM
Sebuah pohon tumbang mengundang warga untuk melihat di Korong Talao Mundam, Katapiang, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Senin (8/8/2022) pukul 14.22 WIB.
Akibatnya, pohon tumbang itu menghimpit satu kendaraan roda dua di lokasi atau tempat kejadian perkara (TKP).
Baca juga: Pohon Tumbang di Katapiang: BPBD Padang Pariaman: 3 Korban Terluka, dan Ganggu Lalu Lintas ke BIM
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Pariaman Budi Mulya mengalami luka-luka akibat terhimpit pohon.
Menurutnya, dalam insiden pohon tumbang dikarenakan adanya terjadi angin kencang untuk percepatan pohon ini tumbang.
"Pohon tumbang sempat menutup badan jalan dan menghambat laju kendaraan ke arah BIM (Bandara Internasional Minangkabau)," kata Budi Mulya, Senin (8/8/2022).
Setelah menerima informasi ini pihaknya langsung menuju lokasi guna pembersihan pohon tumbang tersebut bersama masyarakat setempat.
Sampai saat ini pukul 17.35 WIB, material pohon tumbang tersebut sudah dibersihkan oleh tim BPBD dan arus lalu lintas sudah kembali normal.
Baca juga: Viral di Media Sosial, Camat Perempuan Kota Payakumbuh Dicopot Gegara Menirukan Citayam Fashion Week
2. Viral di Media Sosial, Camat Perempuan Kota Payakumbuh Dicopot Gegara Menirukan Citayam Fashion Week
Seorang camat di Kota Payakumbuh dicopot gegara membuat konten catwalk ala Citayem Fashion Week, Senin (8/8/2022).
Videonya ini viral di media sosial sehingga berujung dicopotnya jabatannya sebagai camat di Kota Payakumbuh.
Camat ini merupakan seorang perempuan yang bernama Dewi Novita yang tengah viral karena dicopot gegara unggahan videonya.
"Video itu sebenarnya tergantung bagaimana kita menyikapinya, tergantung kita melihatnya dari sudut pandang mana," kata Dewi Novita, saat dikonfirmasi TribunPadang.com melalui sambungan telpon.
Viral videonya berawal dari adanya MUI Payakumbuh berkomentar dalam postingan yang dikirimnya ke akun media sosial pribadinya.
"MUI berkomentar bahwasanya video saya tidak sesuai dengan norma adat, norma agama, tidak sesuai adat basandi syarak dan syarak basandi kitabullah. Baju saya tidak sesuai dengan syariat Islam," kata Dewi Novita.
Ia menyebutkan, seharusnya MUI Payakumbuh seharusnya lebih cerdas menilai nilai norma agama yang dilanggarnya.
"Kalau adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Saya kan tidak bertelanjang, tidak memperlihatkan aurat," kata Dewi Novita.
Ia juga mengakui pakaian yang dipakainya ikut dikomentari sehingga dirinya tidak terima kareka dianggap telah melanggar Hak Azazi Manusia (HAM).
"Nah, dasar itulah MUI ini mengadukan saya ke Walikota Payakumbuh. Nah, Walikota tanpa ada konfirmasi dan pemberitahaun langsung saja memberhentikan saya sebagai Camat Payakumbuh Timur," katanya.
Akhirnya Dewi Novita dipindahkan menjadi Sekretaris Satpol PP Kota Payakumbuh. Ia mengaku tidak ada pemanggilan atau teguran sama sekali sebelum dicopot.
"Sebenarnya diawal adanya Citayam Fashion Week itu tidak ada masalah. Namun, akhir-akhir muncul masalah seperti mengganggu akses lalu lintas, dan munculnya laki-laki berpakaian perempuan," katanya.
Dewi Novita mengatakan, terkait adanya masalah itu tidak ada ajakan untuk siapa-siapa dan hanya membuat konten pribadi.
"Kalau misalnya dikatakan sebagai pejabat publik harus menjaga etika, apakah pejabat publik tidak boleh berkreasi, tidak boleh berekspresi," katanya.
Dewi Novita tidak akan ada mengajukan banding atas pencopotannya sebagai Camat Payakumbuh Timur dan menerimanya dengan legowo.
"Saya menerima, karena jabatan itu adalah amanah dari pimpinan, dan sementara karena bukan untuk seumur hidup," kata Dewi Novita. (*)