Berita Populer Sumbar
POPULER SUMBAR: Prosesi Maambiak Batang Pisang Hoyak Tabuik, Angin Puting Beliung Terbangkan Atap
Berikut berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di TribunPadang.com. Ada berita tabuik dengan judul Intip Prosesi Maambiak
TRIBUNPADANG.COM - Berikut berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di TribunPadang.com.
Ada berita tabuik dengan judul Intip Prosesi Maambiak Batang Pisang dalam Rangkaian Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022.
Kemudian berita Angin Puting Beliung Terbangkan Atap Tiga Rumah di Solok, BPBD: Masyarakat Diminta Harus Waspada.
Baca berita selengkapnya :
1. Proses maambiak batang pisang dalam rangkaian pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022 berlangsung pada hari ini, Rabu (3/8/2022) bertepatan dengan 5 Muharam 1444 H.
Prosesi yang menjadi bagian Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022 ini berlangsung pada sekitar pukul 17.00 WIB hingga selepas Magrib.
Pengambilan batang pisang untuk Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022 dilakukan di Kelurahan Galombang dan Kampuang Kaliang.
Selama prosesi terlihat puluhan anak nagari dari masing-masing rumah Tabuik ikut serta mengarak dan menyaksikan prosesi ini.
Dalam prosesi ini kedua rumah Tabuik menebas batang pisang menggunakan sebuah pedang di dua tempat di atas.
Penebasan ini dilakukan oleh seorang algojo dengan satu kali tebasan saja, batang pisang tersebut lalu diambil oleh kedua rumah Tabuik.
Tuo Tabuik Pasa generasi kelima Zulbakri, mengatakan ini adalah prosesi kedua dalam pembuatan Tabuik.
"Jadi prosesinya ini menebas (manabang) dan mengambil batang pisang, Alhamdulillah prosesinya berjalan lancar untuk kali ini," bebernya.
Saat prosesi ini terlihat anak nagari menabuh gandang tambua dan gandang rasa secara terus menerus.
Sebelumnya, rangkaian Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022 sudah diawali dengan prosesi maambiak tanah (mengambil tanah) Sabtu (30/7/2022).
Tepat sore hingga seusai Maghrib, kedua rumah Tabuik (Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang) melakukan prosesi maambiak tanah di Kelurahan Alai Galombang dan Desa Pauh Timur.
Prosesi maambiak tanah ini diikuti oleh anak nagari, niniak mamak Tabuik dan orang tuo Tabuik serta masyarakat setempat.
Terlihat dalam prosesi ini masyarakat sangat antusias mengikutinya, mengingat Festival Hoyak Tabuik sudah vakum selama 2 tahun akibat Pandemi Covid 19.
Menurut urang tuo Tabuik Subarang, Nasrun Jon, prosesi mengambil tanah ini memiliki makna untuk mengingatkan manusia bahwa ia berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah.
"Jadi prosesi ini bertujuan untuk menyadarkan manusia akan asalnya dari tanah," katanya pada TribunPadang.com, Sabtu (30/7/2022).
Terlihat prosesi pengambilan tanah ini dilakukan oleh seorang pria dengan menggunakan pakaian serba putih dan Deta dengan warna yang sama.
Menurut Nasrun Jon pakaian yang digunakan oleh pria untuk prosesi maambiak tanah ini melambangkan kesucian.
Dalam prosesi ini pria berpakaian serba putih tersebut terlihat turun ke Batang Pauh dan menyelam untuk mengambil sebongkah tanah.
Tanah yang ia ambil selanjutnya dimasukan ke kain berwarna putih dan diletakan di atas nampan, lalu kembali dibawa ke rumah Tabuik Subarang.
Prosesi pengambilan tanah ini diringi oleh arakan anak-anak yang membawa sebilah bambu bertinggi 2 meter.
Di ujungnya terdapat bendera warna putih dan hitam serta sumbu api.
Puluhan pria dewasa menabuh gandang rasa dan gandang tambuah sepanjang arak-arakan berlangsung.
Tanah yang diambil tadi, dibawa ke rumah Tabuik untuk diletakan di dalam daraga.
"Daraga ini adalah sebuah komplek yang dibuat di rumah Tabuik, daraga ini jadi tempat semua kegiatan pembuatan Tabuik gadang berlangsung,"jelasnya.
Setelah arak-arakan mengantarkan tanah tersebut ke Daraga, barulah proses pembuatan Tabuik gadang dimulai.
Baca juga: Wisata Sumatera Barat: Pesona Danau Maninjau, Objek Wisata yang Terbentuk dari Letusan Gunung
Baca juga: Wisata Sumatera Barat: 5 Rekomendasi Pantai di Padang yang Cocok untuk Menikmati Sunset
Baca juga: Wisata Sumatera Barat: Menikmati Malam di Kawasan Siti Nurbaya Kota Padang
2. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok, menghimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap bencana klimatologi atau perubahan cuaca secara ekstrem.
Himbauan tersebut diberikan, menyusul telah terjadinya bencana angin puting beliung yang melanda Nagari Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (2/8/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.
Diketahui, angin puting beliung mengakibatkan atap dari satu buah rumah permanen dan dua rumah kayu milik warga di daerah tersebut terlepas dan porak-poranda.
"Kami menghimbau kepada masyarakat, untuk meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi resiko dari bencana klimatologi seperti angin puting beliung, banjir, longsor dan kebakaran," ungkap Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Solok, Armen, saat dihubungi TribunPadang.com, Rabu (3/8/2022).
Dikatakannya, dengan mitigasi bencana yang baik, akan bisa mengurangi resiko dari bencana yang melanda tersebut.
"Kami juga meminta kepada masyarakat yang merasa rumahnya cukup rawan saat terjadi bencana, harap mengungsi ketempat yang lebih aman," ujarnya.
Selain itu, Armen juga meminta partisipasi dari tokoh masyarakat dan para penggiat kebencanaan untuk berpartisipasi dalam meningkatkan kewaspadaan masyarakat menghadapi bencana tersebut.
Sementara, pada kejadian angin puting beliung kemaren tidak mengakibatkan adanya korban jiwa, tetapi keluarga yang rumahnya terdampak bencana itu, untuk saat ini masih mengungsi di rumah tetangga atau keluarga terdekat.
"Untuk kondisi terkini, cuaca di sekitar Kabupaten Solok mendung dan belum diketahui akan adanya bencana susulan, tetapi kami meminta masyarakat tetap waspada," tuturnya. (*)