Intip Prosesi Maambiak Batang Pisang dalam Rangkaian Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022

Proses maambiak batang pisang dalam rangkaian pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022 berlangsung pada hari ini, Rabu (3/8/2022)

Penulis: Panji Rahmat | Editor: afrizal
TribunPadang.com/RahmatPanji
Suasana Simpang Tabuik Kota Pariaman setelah prosesi maambiak batang pisang, Rabu (3/8/2022) pukul 20.00 WIB. Proses maambiak batang pisang dalam rangkaian pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022. 

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Proses maambiak batang pisang dalam rangkaian pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022 berlangsung pada hari ini, Rabu (3/8/2022) bertepatan dengan 5 Muharam 1444 H.

Prosesi yang menjadi bagian Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022 ini berlangsung pada sekitar pukul 17.00 WIB hingga selepas Magrib.

Pengambilan batang pisang untuk Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022 dilakukan di Kelurahan Galombang dan Kampuang Kaliang.

Selama prosesi terlihat puluhan anak nagari dari masing-masing rumah Tabuik ikut serta mengarak dan menyaksikan prosesi ini.

Baca juga: Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022, Anak Nagari Rumah Tabuik Subarang Mulai Buat Bungo Salapan

Baca juga: Makna Maambiak Tanah dalam Prosesi Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022, Mengingatkan Asal Manusia

Dalam prosesi ini kedua rumah Tabuik menebas batang pisang menggunakan sebuah pedang di dua tempat di atas.

Penebasan ini dilakukan oleh seorang algojo dengan satu kali tebasan saja, batang pisang tersebut lalu diambil oleh kedua rumah Tabuik.

Tuo Tabuik Pasa generasi kelima Zulbakri, mengatakan ini adalah prosesi kedua dalam pembuatan Tabuik.

"Jadi prosesinya ini menebas (manabang) dan mengambil batang pisang, Alhamdulillah prosesinya berjalan lancar untuk kali ini," bebernya.

Saat prosesi ini terlihat anak nagari menabuh gandang tambua dan gandang rasa secara terus menerus.

Sebelumnya, rangkaian Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022 sudah diawali dengan prosesi maambiak tanah (mengambil tanah) Sabtu (30/7/2022). 

Tepat sore hingga seusai Maghrib, kedua rumah Tabuik (Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang) melakukan prosesi maambiak tanah di Kelurahan Alai Galombang dan Desa Pauh Timur.

Baca juga: Hoyak Tabuik di Kota Pariaman Dimulai, Prosesi Maambiak Tanah di Alai Galombang, dan Desa Pauh Timur

Baca juga: Rangkaian Prosesi Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman, Maambiak Tanah Mulai 30 Juli 2022

Prosesi maambiak tanah ini diikuti oleh anak nagari, niniak mamak Tabuik dan orang tuo Tabuik serta masyarakat setempat.

Terlihat dalam prosesi ini masyarakat sangat antusias mengikutinya, mengingat Festival Hoyak Tabuik sudah vakum selama 2 tahun akibat Pandemi Covid 19.

Menurut urang tuo Tabuik Subarang, Nasrun Jon, prosesi mengambil tanah ini memiliki makna untuk mengingatkan manusia bahwa ia berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah.

"Jadi prosesi ini bertujuan untuk menyadarkan manusia akan asalnya dari tanah," katanya pada TribunPadang.com, Sabtu (30/7/2022).

Terlihat prosesi pengambilan tanah ini dilakukan oleh seorang pria dengan menggunakan pakaian serba putih dan Deta dengan warna yang sama.

Baca juga: Update Hoyak Tabuik di Kota Pariaman: Prosesi Maambiak Tanah, Lalu Arak-arakan dari Simpang Sianik

Menurut Nasrun Jon pakaian yang digunakan oleh pria untuk prosesi maambiak tanah ini melambangkan kesucian.

Dalam prosesi ini pria berpakaian serba putih tersebut terlihat turun ke Batang Pauh dan menyelam untuk mengambil sebongkah tanah.

Tanah yang ia ambil selanjutnya dimasukan ke kain berwarna putih dan diletakan di atas nampan, lalu kembali dibawa ke rumah Tabuik Subarang.

Prosesi pengambilan tanah ini diringi oleh arakan anak-anak yang membawa sebilah bambu bertinggi 2 meter.

Di ujungnya terdapat bendera warna putih dan hitam serta sumbu api.

Puluhan pria dewasa menabuh gandang rasa dan gandang tambuah sepanjang arak-arakan berlangsung.

Tanah yang diambil tadi, dibawa ke rumah Tabuik untuk diletakan di dalam daraga.

"Daraga ini adalah sebuah komplek yang dibuat di rumah Tabuik, daraga ini jadi tempat semua kegiatan pembuatan Tabuik gadang berlangsung,"jelasnya.

Setelah arak-arakan mengantarkan tanah tersebut ke Daraga, barulah proses pembuatan Tabuik gadang dimulai.

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved