Berita Populer Padang: Kapal Nelayan Hancur Dihantam Gelombang Laut, Update Tawuran Pelajar SMK 1
Berita Populer Padang: Kapal Nelayan Hancur Dihantam Gelombang Laut, Update Tawuran Pelajar di SMKN 1 Padang
- Update tawuran di depan SMKN 1 Padang, korban luka-luka bertambah menjadi tiga orang, Jumat (29/7/2022).
Pelaku tawuran yang diduga berasal dari sekolah lain melakukan penyerangan ke SMKN 1 Padang, sehingga membuat tiga orang murid terluka.
Peristiwa ini terjadi pada Jumat (28/7/2022) sekitar pukul 13.15 WIB di Jalan M Yunus Kampung Kalawi, Kecamatan Kuranji, Kota Pasang, Sumbar.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Barlius, mengatakan ada tiga korban yang terluka dalam kejadian penyerangan tersebut.
"Iya kata kepala sekolahnya memang ada tiga orang yang mengalami luka, dan sudah diperiksa. Hanya rawat jalan," kata Barlius.
Ia menjelaskan, murid SMKN 1 Padang yang menjadi korban penyerangan merupakan anak kelas XI yang mengalami luka bacok akibat senjata tajam jenis celurit.
"Beruntung mereka itu ada yang terlindungi karena tasnya, jadi tas itu sampai tembus oleh celurit. Kalau tidak ada tas bisa berakibat fatal," kata Barlius.
Barlius meminta pihak sekolah dan masyarakat termasuk para orang tua menjaga anaknya agar tidak terlibat aksi tawuran ini.
"Kemudian aparat keamanan diharapkan dapat menjaga dan melakukan pengawasan di sekolah yang berada salam kawasan masing-masing," katanya.
Baca juga: Tawuran Antar Pelajar Pecah di Padang, Ini Tanggapan Kadisdik Sumbar Barlius
Kata dia, terkait enam orang remaja yang diamankan akan diberikan punishment atau hukuman sesuai saran Gubernur dan Wakil Gubernur.
Ia menyebutkan, para pelaku telah diamankan di Polresta Padang dan terkait yang memiliki senjata tajam disetujuinya untuk diproses hukum.
"Setuju saja kita dengan langkah dari aparat keamanan, karena mereka sudah membahayakan nyawa orang lain dengab membawa senjata tajam," katanya.
Balrlius mengatakan anak sekolah tidak seharusnya membawa senjata tajam melainkan membawa buku dan pena.
"Untuk hari ini ada beberapa remja yang diamankan karena bergerombol dalam antisipasi agar tidak terjadi tawuran," kata Balrius. (*)