Berita Populer Sumbar: Pendulang Emas Tradisional di Solsel Tertimbun, Rangkaian Hoyak Tabuik 2022

Berita Populer Sumbar:Pendulang Emas Tradisional di Solsel Tertimbun di Lubang Bekas Galian, Rangkaian Hoyak Tabuik 2022

Editor: Rima Kurniati
IST/DOK.DISKOMINFO KOTA PARIAMAN
Suasana masyarakat yang diperkirakan ratusan ribuan pengunjung memadati Pantai Gandoriah guna menyaksikan acara puncak; Hoyak Tabuik pada Minggu (15/9/2019)- Berita Populer Sumbar: Pendulang Emas Tradisional di Soksel Tertimbun, Rangkaian Hoyak Tabuik 2022 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Simak berita Sumbar yang populer selama 24 jam dikanal berita Sumbar, TribunPadang.com

Berita populer Sumatera Barat pertama, 3 Pendulang Emas Tradisional di Solsel, Tertimbun di Lubang Bekas Galian: Dilarang Aktivitas di TKP

Kedua, Tempat Wisata di Pariaman, Rangkaian Hoyak Tabuik 2022 Diisi Juga Komunitas dan Pelajar SD-SMP

1. 3 Pendulang Emas Tradisional di Solsel, Tertimbun di Lubang Bekas Galian: Dilarang Aktivitas di TKP

Sebanyak tiga warga tewas tertimbun material longsoran galian bekas tambang di Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Peristiwa ini terjadi di Jorong Talakik, Bagari Ranah Pantai Cermin, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan, Sumbar pada Selasa (19/7/2022) sekitar pukul 15.00 WIB.

Baca juga: Update Mobil Misterius yang Terparkir di Pekarangan Rumah Warga Padang, Belum Diketahui Pemiliknya

"Iya ada kecelakaan kerja pada Selasa (19/7/2022). Iya ada korban meninggal dunia tiga orang, tapi saya tidak ingat lagi nama-namanya," kata Kapolsek Sangir Batang Hari, Iptu Dedy Syahputra, Kamis (21/7/2022).

Kapolsek mengatakan, pada sat kejadian ada banyak warga lainnya yang beraktivitas mencari emas dengan cara tradisional menggunakan dulang.

"Ada beberapa orang di sana, karena mereka ada seharian di sana bekerja mencari emas dengan cara tradisional.

Bukan tambang alat berat, karena berada di bekas lubang galain lama yang diulang lagi," kata Iptu Dedy Syahputra.

Kata dia, korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 16.00 WIB dan dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

"Pada saat kejadian cuaca sedang cerah. Masyarakat ini safety saat bekerja kurang, dia hanya berpikir bagaimana dapat duit," kata Iptu Dedy Syahputra.

Baca juga: Bupati Pasaman : Mobil Listrik Kencang dan Hemat, PLN Masifkan Electrifying Lifestyle di Sumbar

Kapolsek mengatakan para pendulang emas ini kembali menggali di bekas lubang yang lama dan ada yang diambil pasirnya.

"Sementara saat diambil itu, tanah yang di atas tentu turun ke bawah dan mengenai warga ini. Tanah yang menimbunnya itu sekitar tiga meter," katanya.

Iptu Dedy Syahputra menyebutkan bahwa masyarakat sekitsr lokasi kejadian kebanyakan memang bekerja sebagai pendulang emas tradisional.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved