Kasus Stunting Tinggi, Anggota DPR RI Ade Rezki Pratama Soroti Pola Pikir Anak Muda
Anggota DPR RI Ade Rezki menilai angka stunting tinggi, banyak yang siap nikah tapi tidak siap hamil, sementara yang siap hamil tidak siap nikah
Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: Rizka Desri Yusfita
Laporan Reporter TribunPadang.com, Muhammad Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Legislator RI Ade Rezki Pratama menilai angka stunting di Indonesia saat ini masih tinggi, termasuk Sumatera Barat (Sumbar).
Hal itu ia sampaikan dalam dalam kegiatan Sosialisasi Advokasi dan KIE Penanganan Stunting Bersama Mitra Kerjanya di Kantor Camat Tilatang Kamang, Rabu (20/7/2022) sore.
Ia menilai kasus stunting hingga hari ini masih menjadi permasalahan serius bagi Pemerintah Indonesia.
Baca juga: Anggota DPR RI Ade Rezki Pratama Sosialisasikan Pentingnya Vaksinasi, Penggunaan Alkes dan PKRT
Dari data BKKBN berdasarkan survei status gizi Indonesia, kata dia, angka stunting di Indonesia saat ini berada pada persentase 24,4 persen.
"Ini sebenarnya banyak penyebab. Dia tidak terjadi begitu saja. Ini terjadi karena peristiwa yang cukup lama, mulai dari masa kehamilan, hingga proses pertumbuhan," ujarnya.
Ade pun menyoroti pola pikir anak muda sekarang yang diduga sebagai salah satu penyebab tingginya angka stunting di Indonesia.
"Banyak yang siap nikah tapi tidak siap hamil, sementara yang siap hamil tidak siap nikah," kata anggota Komisi IX DPR RI itu.
Pola pikir seperti itu, jelas Ade, sering terjadi di kota-kota besar. Walakin, kebanyakan dari mereka itu juga merupakan para pendatang di kota tersebut.
"Ini (stunting) sudah menjadi program nasional dan semoga kita dapat menekan angka stunting ini. Karena juga menjadi penilaian di dunia internasional," tutur dia.
Baca juga: Turunkan Prevelansi Stunting, Audy Joinaldy Dikukuhkan Sebagai Bapak Asuh Sumbar
Koordinator Bidang KSPK BKKBN Sumbar Budi Mulia mengatakan, angka stunting di Sumbar saat ini berada pada angka 23,3 persen.
"Kita tertinggi itu di Kabupaten Solok, yaitu 40,1 persen," ucapnya.
Dia menjelaskan, pemicu stunting ini tergolong kedalam dua faktor, yaitu faktor spesifik dan sensitif.
Soal faktor spesifik, dia membeberkan faktor ini terjadi karena sang bayi memang sudah mengalami gizi buruk, mulai dari masa kehamilan hingga lahir.
Seperti gangguan gangguan hamil sehingga tidak terpenuhi gizinya selama dalam kandungan, kemudian setelah lahir, gizinya juga tidak terpenuhi.