Berita Populer Sumbar: Gempa Berkekuatan 3,9 Magnitudo di Bukittinggi dan Angka Kemiskinan di Sumbar
Berita Populer Sumbar: Gempa Berkekuatan 3,9 Magnitudo Kagetkan Warga Bukittinggi dan Angka Kemiskinan di Sumbar per Maret 2022
TRIBUNPADANG.COM- Berikut ini berita populer Sumbar selama 24 jam terakhir yang ada dikanal TribunPadang.com
Berita pertama gempa di Bukittinggi berkekuatan 3,9 magnitudo yang mengangetkan warga setempat.
Selanjutnya rilis Badan Pusat Statistik tentang angka kemisminan yang ada di Sumbar per Marer 2022
1. Gempa di Bukittinggi Berkekuatan 3,9 magnitudo Kagetkan Warga
Warga Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat atau Sumbar sempat dikagetkan oleh guncangan gempa, Jumat (15/7/2022) malam.
"Terasa, lumayan kencang,"ujar Rian (31), warga Tarok Dipo, Kecamatan Guguak Panjang, Kota Bukittinggi kepada TribunPadang.com, Jumat malam.
Senada dengan Rian, Afif (22), warga lainnya menyebut gempa terasa menghentak dan membuatnya berhamburan ke luar rumah.
"Kaget, langsung lari keluar (rumah) saya, yang lain (warga lainnya) juga sama," tutur warga Birugo, Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh itu.
Sementara itu, BMKG melalui keterangan resminya menyebut gempa tepatnya terjadi pukul 19.18 WIB dengan kekuatan magnitudo 3,9.
Titik gempa berada di 15 kilometer/KM barat daya Kota Bukittinggi, atau tepatnya 0.40 LS (lintang selatan) - 100.27 BT (bujur timur).
Hingga saat ini dari pantauan TribunPadang.com belum ada laporan kerusakan yang terjadi, begitu juga korban jiwa.
Baca juga: Breaking News Gempa Guncang Kota Bukittinggi: Warga Sempat Berhamburan ke Luar Rumah, Ini Versi BMKG
Baca juga: Berita Populer Padang: Kronologi Penemuan Mayat dan Titik Pemberhentian Trans Padang Koridor 5
Kilas Balik Gempa
Dilansir TribunPadang.com, beberapa waktu silam dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut semakin sering terjadi gempa, semakin berkurang terjadinya potensi gempa dengan skala yang besar.
Sebelumnya, peristiwa gempa pada 30 September 2009 silam berkekuatan Mw 7.6, yang terjadi di 25 kilometer/KM -- arah Barat Laut (SW) dari Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Sedikitnya 1.117 orang tewas, 1.214 luka-luka, 181.665 bangunan hancur atau rusak dan sekitar 451.000 orang pengungsi di daerah Padang - Pariaman.
Akibat gempa tersebut telah membuat tanah longsor, aliran listrik dan komunikasi terganggu di daerah tersebut.
Peta goncangan gempa bumi Padang dilaporkan meruntuhkan banyak bangunan di Kota Padang dan sekitarnya karena kekuatan getarannya yang cukup tinggi.
Berdasarkan perhitungan intensitas gempa bumi, goncangan di kota Pariaman dan Padang mencapai skala Instrumental Intensity VI-VIII, (VI) di Bukittinggi, (IV) di Bengkulu, Duri, Mukomuko dan Sibolga, (III) di Pekanbaru. Juga terasa (IV) di Gunungsitoli, Nias dan (II) di Jakarta, Jawa.
Dirasakan di seluruh Sumatera dan di sebagian besar Jawa. Merasa (III) di Singapura dan di George Town, Johor Bahru, Kuala Lumpur, Petaling Jaya Alam, Shah dan Sungai Chua, Malaysia.
Dirasakan di sebagian besar Semenanjung Malaysia dan jauh seperti Chiang Mai, Thailand. A 27-cm (pusat-ke-puncak) tsunami lokal tercatat di Padang, Sumatera Barat.
Menurut data historis gempa bumi merusak telah terjadi di daerah Padang dan sekitarnya sejak 26 Agustus 1835 sampai dengan 12 September 2009. Terdapat 16 kali gempabumi merusak dalam periode tersebut
Secara garis besar gempa - gempa merusak tersebut telah banyak menimbulkan kerugian dari segi jiwa dan materi.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang, Irwan Slamet mengatakan terjadinya gempa bumi di Sumatera Barat terjadi, karena beberapa penyebab.
Kata dia, seperti Mentawai megathrust itu, kemudian Mentawai subsistem yang antara Mentawai dan Pulau Sumatera, dan ada lagi sesar Sumatera serta sesar-sesar kecil lainnya.
"Kalau untuk gempa tanggal 30 September 2009 disebabkan oleh subduksi, karena kedalaman gempa di atas 80 km. Sedangkan, berat gempanya berada di anatara Mentawai - Sumatera," kata Irwan Slamet, Rabu (30/9/2020).
Tapi karena sesar Mentawai megatrush itu menujam dari Barat ke Timur, artinya dari sebelah barat Mentawai menuju arah Sumatera.
"Gempanya itu kalau diukur, itu sekitar 87 kilometer. Potensi-potensi energi di sekitar itu sampai sekarang masih kita hitung terus, saya masih menghitung berapa pelepasan energinya itu," katanya.
Ia mengatakan semakin sering lepas energinya secara perlahan, maka potensi terjadinya gempa bermagnitudo 8.8 berkurang.
Hal itu dikarenakan, kekuatannya terlepaskan secara perlahan dan membuat energinya mengendor.
Namun, jika terkunci sehingga tidak lepas secara perlahan akan membuat patahan sehingga berpotensi terjadinya gempa berkekuatan besar.
"Pada tahun ini energinya itu sudah sering keluar bermagnitudo 6 dan 5. Harapan kami bahwa energi itu terlepas secara pelan-pelan begitu dan tidak dibayar kontan dengan bermagnitudo 8.8," sebutnya.(*/TribunPadang.com/M Fuadi Zikri).
2. Angka Kemiskinan Penduduk Sumbar per Maret 2022
Angka kemiskinan penduduk Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) per Maret 2022 ialah sebesar 5,29 persen.
Badan Pusat Statistik mencatat, persentase tersebut berada di bawah rata-rata nasional, dimana persentase penduduk miskin di Indonesia mencapai 9,54 persen.
Koordinator fungsi statistik sosial BPS Sumbar, Krido Saptono mengatakan, untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kebutuhan dasar.
"Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur menurut garis kemiskinan," paparnya di Padang, Jumat (15/7/2022).
Dia berbicara dalam acara press release; Berita Resmi Statistik (BRS) Badan Pusat Statistik atau BPS Sumbar di Ruang Vicon BPS Sumbar Gedung 1 Lantai 2, Jalan Khatib Sulaiman No.48 Padang.
Sementara itu, penduduk miskin ialah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan di bawah garis kemiskinan.
"Metode ini telah dipakai BPS sejak tahun 1998 supaya hasil penghitungan konsisten terbanding dari waktu ke waktu," kata Krido.
Sampai saat ini, dibandingkan dengan semua provinsi di Indonesia, persentase kemiskinan penduduk Sumbar berada diperingkat enam terendah.
Adapun Provinsi Bangka Belitung menjadi daerah dengan persentase terendah angka kemiskinan penduduk, yaitu sebesar 4,45 persen.
Kemudian, Kalimantan Selatan dengan angka kemiskinan sebesar 4,49 persen, Bali dengan 4,57 persen, DKI Jakarta dengan 4,69 persen, serta Kalimantan Tengah dengan 5,28 persen.
Lebih lanjut, persentase angka kemiskinan penduduk di Indonesia ialah di Provinsi Papua.
BPS mencatat, 26,56 persen penduduk Papua berada di garis kemiskinan.
Rata-rata penduduk miskin terbanyak kedua secara nasional ialah Provinsi Papua Barat dengan 21,33 persen.
Disusul Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan 20,05 persen.
Sementara itu, di antara seluruh provinsi di Pulau Sumatera, Sumbar menjadi daerah kedua persentase kemiskinan penduduk setelah Bangka Belitung.