Berikut Cara Mengolah Buah dan Sayur yang Tepat, Bertahan Lama dan Kandungan Gizinya Tetap Terjaga

Berikut cara mengolah buah dan sayur yang tepat seperti yang dipaparkan Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM Aviria Ermamilia, S.Gz., M.Gizi., RD

Editor: Mona Triana
Shutterstock
Ilustrasi. Setiap 1 Juli tiap tahunnya diperingati sebagai Hari Buah Sedunia. Sayur dan buah merupakan sumber vitamin dan mineral terbaik. Sayangnya, dalam proses mengolahnya sering kali tidak tepat. Akibatnya nutrisi yang terkandung hilang. 

TRIBUNPADANG.COM - Berikut cara mengolah buah dan sayur yang tepat seperti yang dipaparkan Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM Aviria Ermamilia, S.Gz., M.Gizi., RD,.

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar buah dan sayur dapat bertahan lama dan kandungan gizinya tetap terjaga.

Menurutnya, dimulai dengan memilih buah dan sayur dengan kualitas yang baik, yaitu harus utuh, minim goresan, dan kematangan yang pas. 

Baca juga: Tips Sehat: Kandungan Buah Nanas Dapat Turunkan Berat Badan, Rendah Kalori & Kaya Serat

Baca juga: Lagu Armada Buah Hati, Lirik kan Kujaga oh Dirimu hingga Tua Nanti

Setelah itu, penyimpanan buah dan sayur secara umum harus memperhatikan suhu, menjaga kelembapan dan sirkulasi udaranya.

Buah dan sayur dapat disimpan di kulkas dengan suhu rendah (kurang dari tiga derajat celcius).

“Hal ini memberikan aktivitas minimal untuk enzim perusak atau yang membuat buah dan sayur membusuk lebih cepat," kata dia dikutip dari laman ugm, Sabtu (2/7/2022).

Baca juga: Kedai Buah-buahan di Padang Ludes Terbakar, Sutan Hendra Sebut Butuh Setengah Jam, Padamkan Api

Baca juga: Atasi Bau Badan dengan 5 Cara Alami, Gunakan Minyak Kelapa hingga Buah Jeruk

Namun, ada beberapa buah seperti pisang yang untuk tidak dimasukkan dalam kulkas karena justru akan mempercepat proses pencoklatan dan akan menjadi kurang baik.

"Selain itu, pisang juga mempercepat proses pembusukan bahan makanan lain sehingga penyimpanannya sebaiknya dipisah dengan bahan masakan lain karena pisang mempunyai gas etilen,” papar Aviria.

Aviria menyampaikan bahwa beberapa buah mengandung zat-zat penting dalam kulit buah, salah satunya zat antosianin untuk antioksidan dan anti inflamasi.

Buah yang mengandung zat ini contohnya adalah buah apel, anggur, stroberi, pir, dan sebagainya sehingga untuk memperoleh manfaatnya, dapat mengonsumsinya dengan kulit buah sekaligus.

“Beberapa buah dapat dikonsumsi dengan kulitnya namun harus memperhatikan kondisi dari buah tersebut. Kalau ada bagian-bagian yang mungkin lebih kotor, saya biasanya membilas dengan air matang untuk yang terakhir kali. Setelah dicuci dengan bersih, barulah kita konsumsi,” ujarnya.

Baca juga: Jawaban Tema 8 Kelas 3 Halaman 89 90: Buah Kelapa Dapat Bertahan Lama. Artinya. . .

Baca juga: Jadi Buah Bibir di Medsos: Seorang Pria Ditemukan, tak Bernyawa di Kamar Penginapan Kota Pariaman

Masyarakat Indonesia terkadang juga memanaskan kembali sayur yang sudah dimasak dan diolah.

Secara umum menurutnya, jika memang diperlukan untuk dipanaskan kembali, cukup satu kali saja karena terdapat vitamin larut dalam air yang akan hilang dalam proses pemasan tersebut.

“Selain turun nutrisinya, beberapa sayur juga dimasak dengan santan, nah ketika santan dipanaskan terus menerus, akan keluar minyak. Hal ini lebih kurang sehat dibandingkan santan yang lebih segar. Lebih baik mengonsumsi santan yang fresh,” tutur Aviria. 

Konsumsi buah dan sayur menurut Aviria mengacu pada Pedoman Gizi Seimbang.

Pedoman Isi Piringku menujukkan bahwa 2/3 dari ½ isi piring adalah sayuran, dan 1/3 dari ½ isi piring adalah buah-buahan setiap makan.

“Pedoman tersebut menunjukkan harus lebih banyak konsumsi sayuran, dan cukupi buah-buahan. Konsumsi ini berbeda untuk jenis umur. Anak-anak lebih sedikit dari orang dewasa, maksimal 300g,” ujar Aviria.

(Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved