Kota Padang

Damkar Padang Simulasi Penggulangan Kebakaran, Ayo! Matikan Regulator, Baru Kemudian Kompor Gas

Damkar Kota Padang Berikan Sosialisasi Terkait Penanggulangan Kebakaran Untuk Masyarakat, Beri Pesan Agar Matikan Regulator Kompor Gas Lebih Dahulu Ba

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR
Kegiatan sosialisasi melalui simulasi penanganan kebakaran di RS Tentara, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (27/6/2022). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang memberikan sosialisasi terkait proses atau cara memadamkan api agar tidak sampai menyebar, Senin (27/6/2022).

Pantauan TribunPadang.com terlihat petugas Damkar Kota Padang memberikan sosialisasi terkait bagaimana menghadapi siatuasi jika terjadinya kebakaran.

Sosialisasi ini terkait tindakan pertama pada saat terjadinya kebakaran agar api tidak menyebar ke bangunan lain atau semakin menbesar.

Damkar memberikan sosialisasi kepada petugas dan karyawan yang ada di Rumah Sakit Tentara Dr Reksodiwiryo di Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Awalnya petugas memberikan pengarahan terkait seringanya terjadi kebakaran yang berasal dari dapur. Salah satunya dari kompor gas yang digunakan banyak masyarakat.

"Intinya kegiatan pada hari ini adalah pencegahan bagaimana memadamkan api yang masih kecil di rumah ataupun dimana kita berada," kata Dewi Kurnia Bahar selaku Kepala Bidang Proteksi dan Pengujian Dinas Pemadam Kabakaran Kota Padang.

Baca juga: Ruangan Plasa Telkom Solok Terbakar: Damkar: Diduga Asal Api dari Hubungan Arus Pendek di AC

Kegiatan sosilisasi penanganan kebakaran di RS Tentara, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (27/6/2022).
Kegiatan sosialisasi penanganan kebakaran di RS Tentara, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (27/6/2022). (TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR)

Ia mengatakan, cara memadamkan api dapat dilakukan dengan alat tradisional dan mengguanakan APAR alat racun api khusus.

Untuk cara tradisional bisa menggunakan kain selimut, handuk, atau karung goni.

"Cara untuk memadamkan api dengan kain atau karung goni harus dibahasi dengan air terlebih dahulu dan selanjutnya di tutupkan kepada api yang sedang menyala," katanya.

Dewi Kurnia Bahar menjelaskan kain atau karung yang sudah dibahasahi dengan air posisi pegangnya harus melindungi tangan, lengan, badan, muka, dan anggota tubuh lainnya.

"Jangan seperti menjemur pakaian, tapi ambil bagian ujung sudut kain atau karung goni menutup area tangan. Jadi posisi tangan tepat berada di belakang kain," katanya.

Selanjutnya, tidak boleh ragu-ragu, karena api akan mengejar kain yang tidak jadi ditutupkan ke area api yang terbakar. Hal itu dikarenakan pada kain terdapat oksigen sehingga api akan mengikuti.

"Pada saat memadamkan api tidak boleh ada area yang masih terbuka, usahakan kondisi tertutup secara menyeluruh sehingga tidak ada udara sehingga api akan padam," katanya.

Sedangkan, untuk setiap rumah diharapkannya memiliki racun api agar dapat melakukan proses pemadaman awal sebelum api membesar.

"Untuk kompor gas, setelah memasak lebih baik mematikan pada bagian regulator gas barulah mematikan kompor," kata Dewi Kurnia Bahar.

Dewi Kurnia Bahar untuk gedung yang mempunyai lebih dari lantai tiga haruslah mempunyai APAR, Hydrant, dan pendeteksi kebakaran atau detektor kebakaran.(TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved